NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Jelang lebaran, PKS melaunching program Posko Mudik Dr Salim di 13 titik yang menyebar di seluruh Jawa Timur. Berbagai fasilitas disediakan, termasuk pijat gratis untuk pemudik.
Ketua DPW PKS Jawa Timur Irwan Setiawan menyebut program ini bagian dari layanan PKS kepada rakyat saat mudik. “Tahun ini, istimewa, pemerintah mengeluarkan kebijakan membolehkan mudik lebaran, setelah 2 tahun larangan pemerintah dikeluarkan sehubungan dengan pandemi. Ini momentum yang luar biasa membahagiakan bagi masyarakat. Para pemudik yang ke Jatim diperkirakan 16,8 juta orang,” lanjut Kang Irwan, jumat (29/4).
Irwan menyampaikan kalau Posko Mudik PKS yang digagas secara nasional dari tahun ke tahun, merupakan bagian komitmen bagi Partai dalam melayani masyarakat. Tahun ini Posko Mudik dilaunching dengan Program Posko Mudik Dr. Salim.
“Kami berusaha hadir di setiap momen. Membantu dan meringankan masyarakat, termasuk di momen lebaran ini. PKS Jatim memberikan pelayanan kepada masyarakat, pemudik Lebaran, dan pengguna jalan lainnya, agar aman, nyaman dan selamat sampai tujuan, sebagai perwujudan rasa syukur kepada Allah atas kebersamaan menuju Indonesia menang,” tegas Kang Irwan.
Saat Ramadhan, ia melanjutkan, ada program Gerakan Nasional Berbagi 2 Juta Paket Sahur dan Takjil. “Kini kami hadir menyapa para pemudik di belasan titik di Jawa Timur. Ini adalah bagian dari semangat kolaborasi PKS Jatim dengan berbagai pihak baik pengurusx anggota, anggota DPRD dari PKS juga stake holder lain seperti Dishub Jatim dan jajaran kepolisian daerah jatim,” kata Kang Irwan, yang pernah menjabat anggota DPRD Jatim 2 periode.
Sedangkan Zainul Arifin, Ketua Posko Mudik Dr Salim DPW Jawa Timur menyampaikan ada 13 titik posko yang dibuka secara bersamaan hari ini, Kamis 28 April 2022.
Tiga belas titik itu ada di Surabaya, Sidoarjo, Jember, Kota Malang, Madiun, Mojokerto, Ngawi, Tuban, Bangkalan, Tulungagung, Nganjuk dan Kota Probolinggo. “Ini layanan kami yang ada di Posko Mudik Doktor Salim yang ada di Terminal Bungurasih. Di titik yang lain, mirip, ada beda layanan satu dua, karena keterbatasan SDM,” katanya. (setya)