Berita UtamaEkonomiLintas NusaTerbaru

Layak Dikaji Ulang, Kenaikan HPP GKP Masih Menjepit Petani di Jawa Timur

Layak Dikaji Ulang, Kenaikan HPP GKP Masih Menjepit Petani di Jawa Timur

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Anggota komisi B DPRD Jawa Timur Agusdono Wibawanto mengatakan pemerintah harusnya mengkaji ulang terkait penetapan Harga Pembelian Pemerintah Gabah Kering Panen (HPP GKP) gabah atau petani di Indonesia. Pasalnya, meski dinaikkan, namun petani masih mengalami kerugian.

Diketahui,pemerintah menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah/beras petani mulai 3 April 2024. Yang ditetapkan lewat Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia No 167/2024 Tentang Fleksibilitas Harga Pembelian Gabah dan Beras Dalam Rangka Penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah.

“Saya minta direvisilah. Petani masih mengalami kerugian dengan harga segitu,” jelas politisi partai Demokrat ini, Sabtu 13 April 2024.

Menurut pria yang akrab dipanggil Gus Don ini mengatakan  dari hitungan pihaknya ada kenaikan sebesar Rp. 1.000 untuk setiap kilogram gabah yang dihasilkan, dari Rp. 5.050/kg pada tahun 2023 menjadi diatas Rp. 6.000/kg tahun 2024 ini. Tentunya  kenaikan harga tersebut, menurut dia akan membuat petani berada pada titik impas, tanpa keuntungan yang berarti.

Baca Juga:  Antisipasi Masuk Beras Impor, Pemprov Harus Operasi Pasar Beras Lokal di Jawa Timur

“Petani tidak bisa untung. Sebab pasar akan mengacu pada harga pembelian pemerintah untuk pengadaan CBP (Cadangan Beras Pemerintah) oleh Perum Bulog,” jelasnya.

Untuk memberi keuntungan bagi petani, lanjut dia, agar HPP GKP dinaikkan dari Rp. 5.000 per kg menjadi Rp. 7.000 per kg, dengan harapan dapat memperkuat posisi Perum Bulog dalam menyerap gabah petani, sehingga CBP tidak lagi bergantung pada Beras Impor.

Pemerintah Indonesia, melalui Surat Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional RI Nomor 167 Tahun 2024, menetapkan fleksibilitas harga pembelian Gabah Kering Panen (GKP) yang berlaku mulai 3 April hingga 30 Juni 2024. Kisaran harga yang ditetapkan berkisar antara Rp. 5.000/kg hingga Rp. 6.000/kg, sebuah langkah yang diharapkan dapat menstabilkan penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

Sejak Desember 2023, harga gabah di tingkat petani mengalami volatilitas yang signifikan. Pada pekan terakhir Maret 2024, harga gabah anggota SPI turun setiap hari sebesar Rp. 100 rupiah. Di beberapa daerah, harga gabah bahkan jatuh di bawah HPP yang ditetapkan pemerintah. Di Tuban, Jawa Timur, misalnya, harga gabah anjlok hingga Rp. 4.800-5.000/kg. (setya)

Related Posts

1 of 61