Berita UtamaLintas NusaTerbaru

Laura Hafid Optimis Bahwa Pancasila Tetap Menjadi Nafas Generasi Muda Perbatasan

Laura Hafid optimis bahwa Pancasila tetap menjadi nafas generasi muda perbatasan
Laura Hafid optimis bahwa Pancasila tetap menjadi nafas generasi muda perbatasan/Foto Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid.

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Era digitalisasi dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat telah memberikan berbagai tantangan yang menuntut perlunya kreativitas dan inovasi di beragam bidang. Tantangan itu harus bisa dihadapi, terutama generasi muda yang menjadi tonggak penerus bangsa.

Terlebih generasi muda di Perbatasan, dalam menghadapi persaingan global mereka dituntut untuk menjadi kontestan yang produktif dan bukan hanya sekedar jadi penonton atau lebih ironis lagi menjadi korban.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid menyikapi dinamika yang terjadi terkait eksistensi generasi muda di Nunukan. Menurut Laura, era digital dan persaningan global tidak bisa ditawar. Namun ia menegaskan bahwa bangsa Indonesia mempunyai pegangan dalam menghadapinya yakni Pancasila.

“Perkembangan teknologi dapat mempengaruhi budaya hidup dan karakter berkomunikasi di Indonesia. Termasuk pula berkurangnya pemahaman akan nilai-nilai dan norma yang berlaku tentang bagaimana hubungan antar manusia dalam kehidupan sehari-hari, yang sesuai dengan ideologi negara, yaitu Pancasila,” tutur Laura, Sabtu (28/5)

Baca Juga:  Naik Pangkat Jenderal Kehormatan, Prabowo Disebut Punya Dedikasi Tinggi Untuk Ketahanan NKRI

Menurut Laura, membumikan Pancasila itu adalah salah satu strategi yang tepat dalam rangka menumbuhkan jiwa nasionalisme.

“Itulah sebabnya mengapa sangat penting dalam saat ini dalam membumikan atau memunculkan Radikalisasi Pancasila yang ditujukan untuk masyarakat saat ini, khususnya generasi muda,” ujarnya.

Terkait survei yang dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Indonesia Hebat (ALMISBAT) yang menyatakan bahwa saat  ini gairah semangat kebangsaan generasi muda di Perbatasan mulai redup, Laura menyatakan bahwa pendapat tersebut sah-sah saja. Namun ia mempunyai penilaian tersendiri bahwa nasionalisme generasi muda di Perbatasan khususnya Nunukan hingga saat ini tetap terpatri.

“Pendapat yang seperti itu mungkin adalah bagian daripada bentuk dan pola kehidupan masyarakat terutama generasi mida di perbatasan. Namun bukan berarti mereka abai dan lalai dengan dasar negaranya,” tandas Laura.

Misalnya terkait bencana banjir kiriman dari Malaysia, bukan berarti generasi muda di Nunukan pudar solidaritasnya tapi kemungkinan ada kejenuhan masyarakat terhadap banjir yang selalu datang namun tanpa solusi.

Baca Juga:  Rahmawati Zainal Peroleh Suara Terbanyak Calon DPR RI Dapil Kaltara

“Kurangnya respon generasi muda bukan karena mereka abai. Tapi kemungkinan besar karena kejenuhan. Pasalnya persoalan banjir tersebut tak kunjung usai.Persoalan banjir kiriman dari Malaysia itu tak sesimpel yang kita bayangkan. Tapi perlu kebijakan Pemerintah Pusat karena ini menyangkut problem 2 negara,” jelasnya.

Namun untuk hal-hal lainnya yang bersifat edukasi terkait ideologi Pancasila, Laura menyatakan bahwa hal itu terus berjalan. Itu dapat dilihat dengam banyaknya kegiatan beberpa organisasi dalam mensosialisasikan makna dan maksud Pancasila sebagai ideologi bangsa ini.

“Saat membuka acara di salah satu sekolah beberapa waktu lalu, saya berpesan pada para siswa, bahwa merdeka belajar yang diagaungkan saat ini jangan dimaknai dengan sempit tapi harus lebih global,” ungkapnya.

Misalnya, ungkap Laura, Pancasila itu tidak sekedar diucapkan atau dihapalkan, tapi bagaimana Pancasila itu bisa diterapkan dan  diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari. Hal tersebut akan membuktikan bahwa menjadi Pancasila itu benar-benar sebagai nafas dan bukan sekedar teori.

Baca Juga:  Politisi Asal Sumenep, MH. Said Abdullah, Ungguli Kekayaan Presiden Jokowi: Analisis LHKPN 2022 dan Prestasi Politik Terkini

Namun walau menyatakan optimismennya, Bupati berparas cantik tersebut tetap minta kepada generasi muda di Nunukan agar tidak lalai dalam mengaktualisasikan nilai-nilai luhur Pancasila.

“Saya menyerukan dan mengajak kepada masyarakat terutama generasi muda, agar dalam situasi dan kondisi apappun, tetap jadika Pancasila sebagai pedoman dan kompas untuk arah perjalanan kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara,” tegasnya (ES)

Related Posts

No Content Available