NUSANTARANEWS.CO, Ponorogo – Setelah mengubur 28 warga Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur kini tanah longsor masih menjadi ancaman serius beberapa wilayah Bumi Reyog. Bahkan pencarian jenazah korban tanah longsor di Dukuh Tangkil, Desa Banaran oleh Tagana, BPBD Jatim, BPBD Ponorogo, TNI, Polri serta ratusan relawan hingga Kamis (6/4/2017) kemarin terus dilakukan karena baru mengevakuasi 3 jenazah.
Kini, tanah longsor pun mengancam sisi barat Kota Reyog tepatnya di Desa Dayakan, Kecamatan Badegan. Bahkan wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pacitan dan Wonogiri, Jawa Tengah. Lebih memprihatinkan lagi sejak Rabu (5/4/ 2017) mulai pukul 21.00 WIB telah terjadi tanah amblas di Dukuh Watu Agung, Desa Dayakan, Kecamatan Badegan.
Pengakuan dari Toimin (56 th) seorang petani warga lingkungan RT 04/05, Watu Agung, Desa Dayakan, sejak Rabu malam hujan cukup deras di wilayah Desa Dayakan. “Kami merasakan tanah bergetar dan mendengar suara gemuruh. Kemudian lantai tanah rumah kami retak kurang lebih 40 cm dengan kedalaman kurang lebih 4 meter dan juga mengakibatkan sebagian genteng tanah runtuh,” ujar Toimin.
Hal itu dibenarkan oleh Miswan (40 th) selaku perangkat desa warga lingkungan Ndoro RT 02/05, Watu Agung, Desa Dayakan. Menurut Miswan, Tanah yang retak tersebut merupakan tanah yang sudah retak sebelumnya seperti yang di laporkan pada 2 Maret 2017 silam. “Sehingga retakan menjadi bertambah lebar,” kata Miswan.
Menurutnya, retakan juga terjadi pada dinding TK Muslimat yang mencapai 10 cm dan juga pada dinding Masjid Sabilul Huda. “Rumah yang paling parah terdampak keretakan adalah milik Miswan dan Toimin serta TK Muslimat. Keretakan juga mengancam 56 rumah lainnya di Dusun Watu Agung,” terang Kasubag Humas Polres Ponorogo, AKP Sudarmanto.
Dia juga menyampaikan bahwa keretakan tanah paling bawah terjadi Jalan raya Dayakan-Watuagung tepatnya di jalan lingkungan Pengkok yang awalnya retak membelah jalan. “Tapi sekarang merambat ke bahu jalan kurang lebih lima meter dan sudah mulai retak yang berpotensi longsor,” imbuhnya.
Lebih jelas dia menjelaskan bahwa keretakan terjadi hingga ke wilayah atas di lingkungan Salam, Watu Agung. Pihaknya menghimbau kepada warga terdampak agar segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.”Saat ini sudah 78 KK yang sudah mengungsi di rumah Marman di lingkungan Wonodoyo dan di rumah Marjoko di lingkungan Watu Agung Tengah. Saat ini suara gemuruh masih terjadi di daerah terdampak,” paparnya.
Sedangkan jumlah korban terdampak tanah retak di Dukuh Watuagung sebanyak 4 RT, 78 KK serta 269 Jiwa. Selain itu ad 69 Rumah, 1 Sekolah TK, Sekolah MTs dan 1 Polindes. Sementara itu warga terdampak di Dukuh Kliyur sebanyak 1 RT, 8 KK, 25 Jiwa dan 8 Rumah. Dia membenarkan jika seluruh penduduk sudah di evakuasi dan ditempatkan di 3 titik yakni di Lamiran, Kardi, dan Didik.
Penulis: Muh Nurcholis