NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Anggota DPRD Jawa Timur Nur Azis mengatakan sumber gas Jambaran Tiung Biru (JTB) di Bojonegoro diharapkan bisa mengalirkan berkah dan harta melimpah bagi Pemerintah maupun masyarakat yang hidup di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
“Sumber gas yang saat ini dikerjakan oleh pihak Pertamina diharapkan menjadi ladang ekonomi baru bagi Jawa Timur dan khususnya bagi local di Bojonegoro dan sekitarnya,”ujar politisi PKB ini saat dikonfirmasi, Senin (14/11).
Mantan wakil ketua DPRD Tuban ini mengatakan bahwa Proyek Jambaran Tiung Biru sudah berjalan dan diharapkan menjadi salah satu penghasil gas terbesar di Jawa Timur bahkan se-Indonesia.
Selama ini, sambung Nur Azis Jawa Timur mengalami kekurangan (shortage) gas. Namun di 2023 kemungkinan besar akan mengalami kelebihan (surplus) gas proyek gas JTB, lanjut Azis, akan memberikan ketersediaan gas di Pulau Jawa yang besar sehingga dapat mendorong peningkatan perekonomian baik secara regional maupun nasional.
“Proyek JTB ini strategis bukan hanya pada sektor energi, namun juga untuk sektor pangan karena memiliki peran strategis untuk industri pupuk,” jelasnya.
Selama beroperasi,lanjut Nur Azis JTB menghasilkan emisi yang sangat besar dari limbah hydrogen sulfida (H2S) dan 100 juta ton emisi karbon dioksida (CO2) perharinya. Namun, Pertamina EP Cepu dan SKK Migas mendorong pemangkasan emisi karbon melalui berbagai cara.
Untuk di sektor lokal, kata anggota Komisi D DPRD Jawa Timur ini,kehadiran proyek gas JTB ini juga turut mengucurkan keberkahan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Sudah banyak kegiatan tanggung jawab sosial yang dilaksanakan Pertamina EP Cepu di sejumlah desa di Bojonegoro dan tentunya, lanjutnya menggunakan tenaga kerja lokal sehingga mendatangkan lapangan pekerjaan bagi warga di Bojonegoro dan sekitarnya. (setya)