Lintas NusaPeristiwa

Korban Gempa Bumi Aceh Membutuhkan Home Visit Layanan Kesehatan untuk Lansia

NUSANTARANEWS.CO – Memasuki hari ketiga pasca gempa, masyarakat di kawasan Pidie Jaya, Aceh, masih membutuhkan layanan pemeriksaan kesehatan. Khususnya bagi mereka para lansia yang terdampak bencana tersebut.

Seperti yang tim relawan Dompet Dhuafa temukan, di Gampong Teungoh Musa, Pidie Jaya, Aceh, Sabtu (10/12). Banyak lansia yang mengeluh akan kondisi kesehatannya. Dengan fisik yang terbatas, tentu mereka mengharapkan adanya jemput bola pelayanan kesehatan atau mobile klinik.

“Kalau bisa, saya minta obat untuk menambah nafsu makan,” ucap Salamah Husin (110), sembari terbaring di balai dekat rumahnya yang terdampak gempa bumi.

Selain anak-anak, lansia merupakan golongan rentan yang terdampak bencana tersebut. Jumlahnya pun terbilang cukup banyak.

Baca : Galang Dana Kemanusian Untuk Korban Gempa Aceh

“Melihat banyaknya lansia yang menjadi korban dari dampak gempa bumi ini. Disaster Management Center (DMC) dan Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) dari Dompet Dhuafa, menjadwalkan adanya Aksi Layanan Sehat yang akan diawali di halaman Masjid Baiturahim Musa. Selain itu juga akan dijadwalkan mobile klinik atau home visit pemeriksaan kesehatan untuk lansia,” jelas Syamsul Ardiansyah, tim relawan DMC Dompet Dhuafa, di sela asessment kebutuhan dari para korban gempa bumi di Gampong Teungoh Musa, Pidie Jaya.

Baca Juga:  Konsolidasi Akbar, Relawan Santri Derek Kyai Bojonegoro Bidik Menang Tebal Khofifah di Pilgub

Dari data terkahir yang diterima oleh tim DMC Dompet Dhuafa, Gempa susulan kembali terjadi di Pidie Jaya, Aceh dengan kekuatan mencpai 5 SR. Gempa terjadi pukul 16.49 WIB, 9 Desember 2016. Pusat gempa berada di 32 km Barat Laut Pidie Jaya dengan kedalaman 10 km. Tidak ada korban jiwa dan keruskan yang diakibatkan gempa.

Gempa hanya sempat menimbulkan kepanikan warga. BNPB, pasca gempa 6.5 SR pada 7 Desember 2016 hingga saat ini telah terjadi 66 kali gempa susulan di Aceh. Hingga sekarang masih terdapat 8 korban meninggal dunia yang belum teridentifikasi. Total korban meninggal dunia akibat gempa mencapai 100 jiwa.

Data terbaru BNPB menyebutkan ada sebanyak 43.613 jiwa di 8 kecamatan. Data jumlah korban meninggal akibat gempa yang teridentifikasi 88 orang dari 96 korban. Jumlah korban luka berat mencapai 127 orang dan 462 jiwa luka ringan.

Sementara untuk jumlah kerusakan bangunan atau infrastruktur terdapat, 11.267 rumah rusak (2874 rusak berat dan 8393 rusak ringan), 57 masjid rusak (29 rusak berat, 28 rusak ringan), 87 Meunasah/moshalla (28 rusak berat, 59 rusak ringan), 105 ruko rusak, 5 Kantor Desa, dan 4 kantor pemerintahan. (ris/red-02)

Related Posts

1 of 27