NUSANTARANEWS.CO – Siapapun pasti sepakat, bahwa guru adalah profesi yang sangat mulia dan harus dihormati. Ia kerap disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
Dalam bahasa Jawa kita mengenal guru berarti digugu dan ditiru. Apapun tingkah laku perbuatan, ucapan dan perintah guru itu wajib hukumnya untuk dilakukan. Tidak ada yang boleh membantah dan tidak ada yang boleh melanggarnya.
Dari situlah penting kiranya bagi seorang guru harus benar-benar memahami dan mengetahui fungsi dari guru itu sendiri. Karena tidak sedikit guru yang berperilaku tidak positif dan berkata kasar. Bahkan tidak jarang, guru acapkali menghardik anak didik ketika terlambat masuk sekolah atau membuat kesalahan meski ringan.
Sekiranya guru harus bisa mengendalikan dirinya. Bisa memahami dan mengemban tugas sebagai guru yang menjadi pilar dalam kemajuan bangsa dan negara. Meski pendidikan guru tinggi tidak jaminan guru itu bisa mengajar dengan profesional dan benar-benar tulus.
Dalam praktek pendidikan sekarang ini masih banyak dijumpai guru yang melakukan berbagai kesalahan ketika mereka menjalankan tugas mengajar kepada para anak didiknya. Ironisnya, tidak sedikit dari guru itu tidak mengetahui atau tidak sadar dengan berbagai kesalahan yang diperbuatnya.
Entah karena masalah sepele atau sengaja menyepelekan, sehingga tidak mengangapnya itu sebuah kesalahan. Memang tidak bisa dipungkiri, namanya manusia tidak pernah bisa menghindar 100 persen dari kesalahan. Sebagai manusia biasa, tentu saja guru tidak akan terlepas dari kesalahan baik dalam melaksanakan tugas pokok mengajar atau dalam kehidupan sehari-hari.
Berbagai kesalahan yang kadang kala tidak disadari telah menciderai dan menghambat dalam proses belajar mengaja di dalam kelas. Sekalipun kecil, tapi ini tidak bisa disepelekan oleh seorang pengajar. Karena itu memiliki efek besar dalam dunia anak.
Pasalnya, apapun yang diterima dalam ruang kelas, anak-anak akan cenderung mengikuti dan melakukannya kelak dalam kehidupannya. Boleh dikatakan, masa depan anak-anak ditentukan bagaimana mereka mendapatkan pelajaran baik pelajaran di dalam sekolah atau pelajaran kehidupan sejak usia dini.
Editor: Romandhon