NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Kesejahteraan para lansia dan disabilitas di Jawa Timur semakin hari semakin sejahtera. Pasalnya, pemerintah propinsi Jawa Timur bersama DPRD Jawa Timur sudah sepakat menambah anggaran dalam PAPBD (Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) 2024.
Kepala Dinas Sosial Jawa Timur Restu Novi Widiani mengatakan dalam PAPBD Jawa Timur 2024 ada penambahan anggaran untuk lansia dan difabel.” Penambahan anggaran tersebut dikarenakan pemerintah propinsi punya komitmen untuk percepatan penurunan kemiskinan,” ujarnya saat dikonfirmasi, selasa ( 22/7/2024).
Menurutnya, kemiskinan di Jawa Timur untuk skala nasional sudah turun peringkatnya.”Dengan penambahan sebaran luas melalui PKH (Program Keluarga Harapan) Plus yang semula dari 25 daerah kabupaten atau kota, sekarang bisa bertambah untuk 38 kabupaten atau kota,” jelasnya.
Restu mengatakan penambahan anggaran yang dialokasikan untuk lansia dan disabilitas ini mencapai 500 juta lebih.
“Bertambah 19.756.000 M,” terangnya.
Ditambahkan olehnya, tambahan anggaran itu diperuntukkan antara lain perluasan PKH PLUS semula 25 kab kota menjadi 38 kabupaten dan kota “Ada penambahan 3,614 KPM lansia (peserta PKH yang memiliki lansia usia 70 tahun), tali asih pahlawan naisonal, perintis kemerdekaan danjanda perintis kemerdekaan,” terangnya.
“Tak hanya itu,” kata dia. “Pemenuhan porthase dan orthese sarana operasional kebencanaan dan penanganan kemiskinan dan juga dimanfaatkan untuk pemeliharaan UPT,” tandasnya.
Sekedar diketahui,Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024, Jawa Timur berhasil mencatatkan sejarah dimana angka kemiskinannya mencapai satu digit yakni 9,79 persen.angka kemiskinan periode Maret 2024 ini turun sebesar 0,56 persen poin dari periode sebelumnya Maret 2023 yang mencapai 10,35 persen. Ia menyebut, penurunan angka kemiskinan ini menjadi penurunan kemiskinan tertinggi secara nasional.
Lebih lanjut, penurunan angka kemiskinan Jawa Timur pada periode ini setara dengan penurunan sebanyak 206.120 jiwa. Dan menjadikan Jawa Timur berkontribusi sebesar 30,34 persen terhadap penurunan kemiskinan nasional.“Ini menjadi penurunan tertinggi nasional, dan berkontribusi 30,34 persen terhadap penurunan kemiskinan nasional,” kata pj gubernur Jawa Timur Adhy Karyono saat itu.
Adhy menuturkan Jawa Timur juga menjadi provinsi yang tertinggi menurunkan angka kemiskinan se-Pulau Jawa. Diketahui Jawa Tengah menurunkan angka kemiskinan sebesar 0,30 persen poin dari 10,77 persen pada periode Maret 2023 menjadi 10,47 persen di tahun ini.
Sedangkan angka kemiskinan Jawa Barat turun 0,16 persen poin dari periode Maret 2023 sebesar 7,62 persen menjadi 7,46 di Maret 2024 ini. Hal ini pun patut disyukuri karena beberapa program yang dijalankan Pemprov Jatim berhasil membuat angka kemiskinan turun secara signifikan. (Setya)