NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pengamat politik tanah air, Pangi Syarwi Chaniago menilai, jika pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 terjadi dua putaran dan ada poros ketiga yang ikut kompetisi, akan ada dua isu yang kemungkinan dapat menjegal Joko Widodo (Jokowi).
“Dua kelompok anti Jokowi yang bersatu di putaran kedua kemungkinan secara masif akan mengampanyekan bahwa Jokowi telah gagal menciptakan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Pangi melalui keterangan resmi yang diterima, Jumat (18/5/2018).
Baca Juga:
- Maklumat Deklarasi Relawan Ganti Presiden 2019
- Pengamat: 7 Strategi BBM Tersedia Murah Supaya tak Ganti Presiden 2019
- Padati Monas, Ini Pesan Untuk Massa Relawan #2019GantiPresiden
- Rumah Gerakan 98 Tuduh Gerindra di Balik Aksi Relawan #2019GantiPresiden di Car Free Day
- Gerakan #2019GantiPresiden Marak, Ini Strategi Kalahkan Jokowi ala Mardani Ali Sera
Dua kubu anti Jokowi itu, lanjut Pangi, akan mengampanyekan bahwa pembangunan yang dilakukan pemerintahan Jokowi selama ini tidak dirasakan secara langsung oleh masyarakat. “Isunya, soal kemiskinan cukup seksi untuk diangkat,” kata dia.
“Contoh paling nyata terkait daya beli masyarakat yang menurun. Ibu-ibu ke pasar bawa uang Rp50 ribu itu enggak cukup. Ongkosnya saja pulang pergi sudah berapa. Itu belum harga beras yang dan kebutuhan pokok lain yang melonjak naik,” imbuh Pangi.
Isu kemiskinan tersebut, hemat Pangi, akan dikaitkan dengan derasnya arus tenaga kerja asing masuk ke Indonesia, khususnya dari Tiongkok. “Jadi sekali lagi, kalau pilpres dua putaran dan calon yang diusung poros ketiga adalah Gatot, maka Jokowi bisa terancam kalah,” jelas Pangi.
Kendati demikian, kata dia, kedua isu tersebut dapat dimainkan jika memang poros ketiga terbentuk dan Pilpres berlangsung dalam dua putaran.
“Saya kira kalau pilpres dua putaran, besar kemungkinan Jokowi bakal kalah. Dugaan saya, skema yang terjadi di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu kemungkinan bisa terulang. Poros yang enggak masuk putaran kedua bergabung dengan lawan Jokowi. Jadi intinya, asal bukan Jokowi,” tandas Pangi.
Pewarta: M. Yahya Suprabana
Editor: Achmad S.