Mancanegara

Jepang Batalkan Rencana Modernisasi 150 Jet Tempur F-15-nya

Jepang batalkan rencana modernisasi 150 jet tempur F-15-nya
Jepang batalkan rencana modernisasi 150 jet tempur F-15-nya/Foto: Defensenews

NUSANTARANEWS.CO, Tokyo – Jepang batalkan rencana modernisasi 150 jet tempur F-15-nya. Sejak terjadi peningkatan aktivitas pesawat militer Cina yang berpatroli Laut Cina Timur di atas wilayah Kepulauan Senkaku – Jepang berencana memodernisasi armada F-15 nya. Seperti diketahui, sengketa Kepulauan Senkaku telah memicu berbagai konflik diplomatik, protes nasional antara kedua negara, selama beberapa dekade.

Terkait rencana modernisasi tersebut, Boeing dan Mitsubishi telah menandatangani kesepakatan untuk memodernisasi pesawat F-15 Jepang agar dapat membawa rudal jelajah jarak jauh. Defense News melaporkan bahwa Jepang telah meminta 103 radar, 116 komputer misi Honeywell Advanced Display Core Processor II, dan 101 BAE Systems AN / ALQ-239 sistem peperangan elektronik digital pada bulan Juli lalu.

Situasi tersebut telah mendorong Jepang untuk mempertimbangkan memodernisasi armada jet tempurnya karena Cina telah membangun sejumlah pangkalan udara di wilayah pesisirnya. Angkatan Udara Bela Diri Jepang sendiri telah mengambil langkah taktis dengan menempatkan armada pencegat di Pulau Okinawa sebagai antisipasi jika jet tempur Cina lepas landas dari pangkalan udara Fujian, provinsi yang paling dekat dengan Kepulauan Senkaku.

Baca Juga:  Burundi Reiterates Support for Morocco's Territorial Integrity, Sovereignty over Sahara

Namun belakangan, pemerintah Jepang justru membatalkan rencana modernisasi jet tempur F-15 nya, lapor kantor Berita Kyodo seperti dikutip Sputnik.

Menurut laporan itu, keputusan diambil setelah diketahui dengan jelas bahwa biaya awal pengerjaan akan meningkat lima kali lipat karena adanya gangguan teknis komponen listrik untuk jet tersebut. Padahal anggaran pertahanan Jepang untuk tahun fiskal 2021 diperkirakan akan mencapai sekitar US$ 51 miliar – rekor tertinggi yang terus naik selama sembilan tahun berturut-turut.

Peningkatan anggaran pertahanan meningkat karena adanya dana penelitian untuk membangun dua kapal Aegis sebagai pengganti sistem pertahanan rudal berbasis darat Aegis Ashore termasuk biaya pengembangan pengganti jet-jet tempur F-2 Angkatan Udara Jepang yang sudah mulai ketinggalan.

Selain itu, Jepang juga mulai merancang satelit pengawas sebagai upaya menggenjot kapabilitas ruang angkasanya. Secara keseluruhan, anggaran pertahanan untuk tahun fiskal 2021 yang akan dimulai pada bulan April mendatang. (AS)

Related Posts

1 of 3,050