NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Komisi B DPRD Jatim mendorong Pemprov untuk menjamin keamanan ketersediaan stok pangan di Jawa Timur dalam menghadapi ramadhan bulan depan.
“Jangan ada kelangkaan bahan pokok dan jangan sampai ada harganya selangit,” jelas anggota komisi B DPRD Jatim Noer Soetjipto di Surabaya, Kamis (4/4/2019). Politisi asal Partai Gerindra ini mengatakan di saat ramadhan, kebutuhan masyarakat terhadap bahan pokok semakin meningkat.
“Kami berharap operasi pasar digencarkan oleh Pemprov,”jelas pria asal Trenggalek ini.
Operasi pasar, kata politisi yang bergelar profesor ini merupakan salah satu upaya efektif dalam menekan harga-harga bahan pokok.
“Kami juga berharap agar subsidi ongkos angkut untuk bahan pokok terus diberikan Pemprov Jatim kepada petani,”terangnya.
Sementara itu, tahun 2019 Perum Bulog menyiapkan anggaran yang besar untuk menyerap gabah dan beras petani, dengan nilai anggaran mencapai Rp 10 triliun. Anggaran tersebut akan dikelola sesuai dengan peran Bulog yaitu fungsi sebagai stabilisasi harga, penyediaan pasokan pangan dan lini bisnis.
Adapun saat ini Bulog telah mengerahkan seluruh Kantor Divisi Regional (Kadivre) untuk membeli gabah petani. Sebab, beberapa waktu lalu harga Gabah Kering Panen (GKP) anjlok di posisi Rp 2.500-Rp 3.000 per kg.
Adapun harga beli gabah sesuai Inpres Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh pemerintah, disebutkan untuk harga pembelian Gabah Kering Panen (GKP) dalam negeri dengan kadar air maksimum 25 persen dan kadar hampa maksimum 10 persen adalah Rp 3.700 per kilogram di petani, atau Rp 3.750 per kg di penggilingan.
Namun, pemerintah kemudian mengeluarkan kebijakan untuk menambah HPP sebesar 10 persen untuk masing-masing kondisi gabah. Dengan demikian, HPP GKP saat ini menjadi Rp 4.070 per kilogram, HPP GKG menjadi Rp 5.115 per kg dan beras Rp 8.030 per kilogram.
Pewarta: Setya N
Editor; Eriec Dieda