NUSANTARANEWS.CO, Damaskus – Pasukan pendudukan Amerika Serikat (AS) di Suriah kembali terlihat menyelundupkan sejumlah minyak jarahan baru dari wilayah Suriah melalui penyeberangan ilegal Irak, lansir Tasnim News, Jum’at (23/12).
Kantor berita resmi Suriah (SANA) melaporkan bahwa pasukan AS menjarah lebih banyak minyak Suriah pada Kamis malam, dengan menggunakan 95 mobil tangki sarat minyak curian melalui penyeberangan ilegal perbatasan al-Walid dan al-Mahmudiyah dengan Irak.
Menurut sumber-sumber lokal di pedesaan al-Yarubiyah, pasukan pendudukan AS membawa minyak curian dalam jumlah besar dari ladang Suriah di al-Jazeera dan wilayah Timur menggunkan 65 mobil tangki melintasi penyeberangan ilegal al-Mahmudiyah dan 30 mobil tangki melintasi al-Walid yang juga ilegal melintasi perbatasan Irak.
Seiring penjarahan sumber daya alam minyak mentah Suriah yang terus berlanjut secara sistematis, AS juga menyelundupkan jarahan komoditas pangan berupa berton-ton biji-bijian dari provinsi Hasakah di timur laut Suriah ke wilayah semi-otonom Kurdistan di Irak utara.
Sejauh ini, Pentagon selalu mengklaim bahwa pendudukan itu dimaksudkan untuk menjaga ladang minyak di daerah itu dari tangan teroris ISIS – meski mantan Presiden Donald Trump sendiri telah mengakui terang-terangan bahwa tujuan sebenarnya adalah untuk menjarah sumber daya alam Suriah.
Damaskus juga mengatakan bahwa pencurian minyak, gas alam, dan sumber daya lainnya oleh AS telah berdampak buruk terhadap ekonomi Suriah dan mata pencaharian masyarakat.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Suriah, pasukan AS telah menjarah lebih dari 80% sumber daya minyak Suriah setiap hari pada paruh pertama tahun 2022. (Banyu)