NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Istri Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Tri Suswati menepis isu suaminya mau maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilihian Presiden (Pilpres) 2019. Isu tersebut muncul menyusul sekamin dekatnya Kapolri dengan kalangan ulama belakangan ini.
Karenanya, Tri masih berharap suaminya tetap menjadi seorang profesional. Tri mengaku, suaminya lebih ingin berkecimpung di dunia pendidikan, sebagai pengajar. Langkah itu didukung Tri dan keluarga.
“Anak-anak saya lebih bangga kalau bapaknya jadi profesor yang mempunyai profesi sebagai pendidik,” ungkap Tri, Jakarta, Kamis (8/3/2018).
Tito, kata sang istri, tak memiliki niatan untuk menjadi cawapres. “Jenderal Tito bukan politisi, dia profesional sejati,” ujar Tri. Kendati nama Tito Karnavian masuk dalam kandidat cawapres potensial di beberapa lembaga survei namun Tri menyatakan tidak ada tujuan ke sana.
Sebelumnya, nama Tito Karnavian muncul dalam hasil survie nasional yang dilakukan oleh Alvara Research Center. Dalam survei nasional yang melibatkan 2.203 responden ini, terdapat enam sosok yang dianggap layak dampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden 2019. Salah satunya ialah Tito Karnavian.
CEO Alvara, Hasanuddin Ali mengatakan Alvara Research Center melakukan survei nasional dengan pendekatan kuantitatif. Dari itu, terdapat beberapa nama yang muncul dari hasil survei, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, dan Agus Harimurti Yudhoyono
“Publik setuju Prabowo berpasangan dengan Anies 60 persen, dengan Muhaimin 59,4 persen, dan AHY 56,3 persen,” ujar Hasanuddin di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2018) lalu.
Terdapat tiga nama lain, yang berada di Anies, Muhaimin, dan AHY. Mereka di antaranya mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. “Prabowo-Gatot dengan 55,2 persen, dengan Zulkifli 48,6 persen dan Tito 46,7 persen,” ujar Hasanuddin.
Pewarta: M. Yahya Suprabana
Editor: Achmad S.