NUSANTARANEWS.CO, Caracas – Iran terus membantu Venezuela dengan memasok jutaan barel minyak dan bahan baku pendukung lainnya untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar negeri Bolivarian tersebut yang terkena sanksi tak bermoral oleh Amerika Serikat (AS) hingga hari ini.
Belakangan, hubungan kedua negara semakin erat dan meningkat setelah Presiden Nicolas Maduro mengunjungi negeri para mulah tersebut tahun lalu dan menjalin kesepakatan kerjasama bilateral selama 20 tahun di berbagai bidang seperti teknologi, pertanian, minyak dan gas, petrokimia, pariwisata, dan budaya.
Khusus di sektor energi, berkat bantuan Iran kilang minyak El Palito yang memiliki kapasitas produksi 146.000 barel per hari (bph) mulai beroperasi setelah terhenti selama satu tahun.
Pengaktifan kompleks kilang minyak El Palito ini adalah bagian dari kesepakatan 100 juta euro yang ditandatangani pada Mei 2022 dengan Perusahaan Nasional Pengilangan dan Distribusi Minyak Iran (NIORDC).
Seperti diketahui, produksi minyak Venezuela yang berkapasitas 1,3 juta barel per hari mengalami banyak kendala dan sabotase sejak AS dan Barat melancarkan perang hibridanya yang mengakibatkan produksi minyak Venezuela turun dari dua juta barel per hari pada 2012 menjadi hanya beberapa ratus ribu pada awal 2021 sehingga menimbulkan krisis bahan bakar yang parah.
Untuk memperbaiki situasi ini, Iran telah memberi Caracas bahan bakar dan pengencer untuk mengubah minyak mentah ekstra beratnya menjadi kelas yang dapat diekspor. Sejak 2020, Iran juga telah memasok suku cadang dan peralatan untuk memulihkan sektor energi Venezuela.
Para spesialis Iran juga dilaporkan telah bekerja untuk memulihkan kompleks kilang minyak terbesar Venezuela, Pusat Penyulingan Paraguana dengan menggabungkan teknologi Iran dan Cina untuk menggantikan teknologi AS yang digunakan selama ini.
Pembukaan kembali kilang minyak El Palito direncanakan bertepatan dengan kunjungan Presiden Iran Ebrahim Raisi ke negeri Bolivarian tersebut yang direncanakan pada pertengahan bulan Juni ini atas undangan resmi Presiden Maduro.
Sebelum menuju Venezuela, Presiden Iran dilaporkan akan bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) di Jeddah, (Banyu)
