NUSANTARANEWS.CO – Bagi para pecinta film layar lebar Indonesia yang berkualitas, khususnya film drama romantis, Nicholas Saputra nampaknya berada di posisi teratas popularitasnya. Terbukti, film yang dibintanginya baru-barunya yakni Ada Apa Dengan Cinta? 2 menjadi pembicaran muda-mudi tanah air. Tidak tanggung-tanggung orang dewasa pun berbondong-bondong ke bioskop demi menikmati cerita yang diperankan oleh Nicholas Saputra sebagai Rangga dan Dian Sastrowardoyo sebagai cinta.
Nicholas Saputra, banyak digemari oleh remaja-remaja Indonesia selain karena memiliki wajah tanpan, karena kualitas aktinya sangat berkarakter. Nicholas berhasil menjadi sosok sesuai karakater yang diingankan dalam film yang diperankannya. AADC? 2 sudah berlalu. Nicholas sebagai Rangga sudah menjadi kenangan para penontonnya di beberapa negara di luar negeri.
Kini, Nicholas Saputra tela menjelma orang lain dalam film thriller supernatural berjudul “Interchange”. Film terbarunya ini, rupanya mendapat lirikan dari dunia perfilman di Amerika Utara. Nicholas di film “Interchange” bermain dengan aktris yang sudah berungkali dianugerahi penghargaan sebagai pemeran utama wanita terbaik yakni Prisia Nasution.
Film yang mengisahkan seorang detektif (Shaheizy Sam) dan fotografer forensik, Adam (Iedil Putra), yang menyelesaikan sebuah serial pembunuhan aneh dikerjakan atas kerjasama Indonesia dan Malaysia dengan sutradara Dain Iskandar Said. Kini, film tersbeut sudah memasuki sesi Vanguard dan akan tayang perdana untuk teritori Amerika Utara dalam Toronto International Film Festival 2016 ke-41 pada 8-18 September 2016 mendatang. Hal ini disampaikan oleh produser Cinesurya Pictures, Fauzan Zidni melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (12/8).
Interchange sebelumnya ditayangkan perdana di Festival Film Locarno ke-69 di Swiss. Interchange mendapat sesi penayangan tengah malam di Piazza Grande, sebuah sesi bergengsi di festival yang pertama kali dilaksanakan tahun 1946 itu. Penayangannya tepat di alun-alun utama kota Locarno, yang bisa menampung hingga 8.000 penonton dan memiliki salah satu layar luar ruangan terbesar di Eropa. “Setelah memperkenalkan film ini di hadapan 8.000 audiens di Locarno Film Festival, kami merasa terhormat bisa membawa proyek film nusantara ini ke Toronto,” ujar Fauzan.
Adapun inti kisah Adam dalam film ini berada di sekitar kesaksian Adam yang dihantui oleh bayangan sebuah pembunuhan sadis. Karena itulah Adam beralih ke dunia fotografi dan mengambil banyak foto tetangganya. Salah satunya perempuan dari Kalimantan yang tinggal di apartemen sebelah, Iva yang diperankan oleh Prisia Nasution.
Kisah Adam pun berlajut setelah mulai menyukai Iva. Akan tetapi keterlibatan Adan dengan Iva membawanya kepada misteri, pembunuhan, dan penganiayaan. Semakin dalam Adam masuk dunia mistis Iva dan sang detektif menggali dengan investigasinya, mereka menemukan cenayang dan makhluk supernatural yang diperankan Nicholas Saputral. Mahluk ini lahir dari takhayul kuno yang menjadi nyata.
Film thriller supernatural ini diperankan aktor-aktor terbaik Malaysia dan Indonesia termasuk Nicholas Saputra, Prisia Nasution, Shaheizy Sam, Iedil Putra, Nadiya Nisaa, Alvin Wong dan Chew Kin Wah. Kisah menarik di balik film ini adalah peristiwa Iedil dan Prisia yang pertama kali bertemu pada saat pembuatan film ini, melangsungkan pernikahan mereka pada sebuah acara privat beberapa waktu lalu di Jakarta.
Selanjutnya, Interchange ini diproduksi oleh Apparat bekerjasama dengan Cinesurya Pictures dengan pembiayaan dari Sonneratia Capital, Seeing Eye Film dan MDEC, dan dukungan tambahan dari FINAS. Selain itu juga memiliki Agen penjual internasional yang ditangani oleh Reel Suspect yang berbasis di Paris dan XYZ Films untuk teritori Amerika Utara.
Adapun Film Indonesia lain yang terpilih masuk salah satu festival film (Toronto ke-41) paling bergensi di dunia ini adalah “Headshot”, karya Mo Brothers, dibintangi oleh Iko Uwais dan Chelsea Islan, yang masuk sesi Midnight Madness. (MRH/Sel)
