NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Bersama Presiden Jokowi, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti sudah dua tahun menjabat. Diam-diam dirinya mengaku kian sibuk mengusir pelaku penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing) dari laut Indonesia.
Susi menyampaikan, sudah semestinya hal ini dilakukan, mengingat tugas KKP secara umum adalah menjaga tersedianya sumber daya laut Indonesia agar dapat ditangkap, diolah dan dimanfaatkan oleh nelayan dan pengusaha pribumi di Indonesia. Sayangnya, perhatian ke laut baru dijalankan dua tahun belakangan ini.
“Selama ini ikan kita habis diambil oleh kapal dari negara luar. Kapal ini ada yang sudah berbendera Indonesia dan ada yang masih berbendera negaranya. Tapi lumayan banyak,” ujar Susi di De Ritz Building, Menteng, Jakarta, Kamis (20/10/2016).
Susi juga mengatakan secara rinci, sejak 2004 hingga kini ada 1.300 izin penangkapan ikan yang ada di Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sayangnya, izin tersebut diakali sehingga 10 kapal untuk satu izin tangkap.
“Berarti kalau dihitung separuhnya saja terus dikalikan lima itu sudah 7.000 kapal. Nah, 7.000 kapal ini mereka mengambil ikan tiap hari dan ekspor tiap hari,” sebutnya.
Menurutnya, hal ini luput dari publikasi. Banyak orang tidak tahu ada sejumlah penurunan yang luar biasa. Jika dihitung 115 perusahaan yang ekspor bangkrut, nilai tersebut lebih dari USD6 miliar. Susi baru menyadari itu setelah masuk jadi menteri.
Untuk itu, Susi menegaskan prioritas utama yang dibenahinya sejak awal menjabat adalah terkait illegal fishing yang dilakukan kapal asing tersebut. Selain itu, Susi juga tidak segan menenggelamkan kapal eks asing yang ketahuan melakukan pencurian ikan.
“Dari berkurangnya kapal yang mencuri ikan, ternyata clorofil biomass laut Indonesia naik. Awal 2014 kalau kita lihat grafik traffic Marinedi Satelit Noah itu di laut kita turun. Tapi sekarang sudah mulai pulih kembali dan sekarang sudah mulai naik kembali. Hasil terakhir kelihatan bahwa sebetulnya perikanan Indonesia recovery-nya luar biasa,” ujar Susi. (Andika)
