Lintas Nusa

Ini Cara Menanggulangi Hama Blas yang Sering Menganggu Tanaman Padi

NUSANTARANEWS.CO, Bojonegoro – Masa tanam kedua periode Oktober-Maret berlangsung di Trenggulunan Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro. Masa tanam ini benar-benar dipantau oleh pihak penyuluh pertanian, Babinsa TNI dan Kelompok Tani.

Dikatakan, dalam masa pertumbuhannya padi yang telah ditanam oleh para petani ini selalu dibarengi dengan perawatan seperti halnya penyemprotan terhadap hama padi blas.

Petugas PPL Mujianyo menjelaskan kriteria hama blas dan teknik penanggulangannya.

“Hama Blas yang sering menyerang padi adalah sejenis cendawan dengan nama latin Pyricularia Grisea, dapat menyerang daun padi, buku batang, leher malai, malai padi, bulir padi dan kolar daun. Penyakit blas tidak hanya menyerang tanaman padi, tetapi dapat menyerang tanaman lain seperti gandum, sorgum dan spesies rumput-rumputan,” terang Mujianto, Bojonegoro, Rabu (17/1/2018).

Lebih lanjut Mujianto menjelaskan, serangan hama blas dapat mengakibatkan berkurangnya biji gabah atau bulir padi yang dihasilkan tiap tangkai, gabah menyusut dan bahkan bisa berakibat fatal dengan matinya tanaman padi sebelum berbunga.

Baca Juga:  Kerahkan Baladewa Dukung Khofifah-Emil di Pilgub, Ahmad Dhani: Optimis Menang 60 Persen

Pengendalian penyakit blas, kata dia, akan efektif apabila dilaksanakan sedini mungkin dengan perlakuan benih. Hal ini disebabkan karena penyakit blas dapat ditularkan melalui benih.

“Efikasi fungisida untuk perlakuan benih hanya akan bertahan selama 6 minggu saja, selanjutnya perlu diadakan penyemprotan tanaman seperti halnya saat ini dengan menggunakan fungisida yang mengandung bahan aktif isoprotionalane, benomyl+mancoseb, kasugamycin dan thiophanate methyl,” papar Mujianto.

Sementara itu, Babinsa Koramil Ngasem Sertu Purwanto menjelaskan bahwa pendampingan TNI dan PPL ini merupakan salah satu metode dalam mendongkrak kuantitas serta kualitas hasil panen di wilayah Bojonegoro.

“Dengan meningkatnya produksi panen padi diharapkan dapat mengurangi import beras dan menjadikan Bojonegoro sebagai salah satu lumbung padi Jawa Timur,” ungkapnya.

Senada dengan Purwanto, Satirin, Ketua Kelompok Tani mengatakan bahwa penyampaian informasi tentang jenis-jenis hama dan langkah penanggulangannya merupakan suatu langkah tepat dari pemerintah kabupaten dalam membantu petani meningkatkan produksi padi.

“Pun demikian dengan pendampingan dari Babinsa Koramil Ngasem juga menjadi penambah semangat dalam swasembada pangan menuju ketahanan pangan nasional,” imbuhnya. (red)

Baca Juga:  Fraksi PDI Perjuangan DPRD Nunukan Soroti Selisih Jumlah Pembayaran Pegawai

Editor: Redaktur

Related Posts