NUSANTARANEWS.CO – Bagi para pemilih yang masih bingung dalam menentukan pilihannya di kontestasi Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang, ada salah satu cara yang bisa dipakai oleh para pemilih untuk mematangkan pilihannya, yakni dengan mempelajari visi misi si pasangan calon (paslon).
Biasanya, dalam visi misi tersebut, para paslon akan menjelaskan bagaimana ia akan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di Ibukota Negara ini. Salah satu masalah yang sudah menjadi “legenda” di Jakarta adalah terkait masalah banjir. Untuk itu, bagaimana para paslon akan menangani masalah banjir tersebut ke depannya? Dan langkah apa saja yang akan diambil? Mari kita ulas seputar hal tersebut dalam rangkuman visi misi paslon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta berikut ini:
Cagub Anies Baswedan-Cawagub Sandiaga Uno
Meskipun tidak membahas secara detil terkait permasalahan banjir dalam visi misi sebanyak 3 halaman, namun paslon yang diusung oleh Partai Gerindra dan PKS tersebut menuangkan sejumlah strategi untuk menata ruang hijau dan lingkungan hidup di Kota Jakarta.
Program yang relevan dengan banjir hanya ada pada program prioritas yang berjudul ‘Perbaikan Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Jakarta’. Pada poin 3 ada program: Mengatasi masalah air secara menyeluruh melalui penyusunan perencanaan bersama dengan daerah penyangga untuk memperkuat sumber daya air beserta dampak ikutannya.
Poin 4 menulis program terkait yaitu: Menerapkan kebijakan nol limpasan di dalam Jakarta dengan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk memasukkan air ke dalam tanah dan mengolah air limbah.
Cagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Cawagub Djarot Saiful Hidayat
Dalam lembar visi misi setebal 22 halaman, paslon Petahana ini membahas terkait masalah banjir dan menyajikan program penyelesaiannya secara khusus. Bahkan, judul yang diambil dalam tulisan tersebut pun secara gamblang menunjukkan penanganan masalah banjir.
Judul tulisannya adalah “Penanggulangan Banjir”: Membebaskan Jakarta dari persoalan banjir menahun yang disebabkan oleh banjir kiriman, air pasang, dan distribusi aliran air hujan yang tidak merata.
Berikut program kerja Ahok-Djarot terkait banjir:
1. Mendorong percepatan penyediaan Ruang Terbuka Biru (RTB) sebesar 5% dengan menyelesaikan pembangunan 17 waduk dan 9 embung untuk menambah tampungan air: Waduk: Jagakarsa, Rawa Minyak, Pinang Ranti, Pondok Rangon 1, Kampung Rambutan, Cilangkap, Marunda, Lebak Bulus, Cilandak Marinir, Brigif, Kampung Rambutan 1, Cimanggis, Sunter Hulu, Pondok Rangon 2, Rawa Lindung, Kamal Longstorage, dan Pondok Rangon Embung: Cipedak, Lebak Bulus 3, Lapangan Merah, Kramat Jati, Haji Dogol, Sejuk Raya, Penganten Ali, Cendrawasih, Sunter Jaya.
2. Melanjutkan program pengembalian fungsi sungai dan kali yang sudah banyak ditempati hunian liar dan program relokasi warga ke rumah susun; mewajibkan lurah dan camat untuk memastikan tidak ada bangunan liar di atas seluruh saluran air di Jakarta, serta menyelesaikan normalisasi sungai melalui program JEDI.
3. Menambah kapasitas pompa air dua kali lipat dari kapasitas saat ini untuk mempercepat surutnya genangan dan tindakan preventif banjir, terutama di daerah-daerah yang rendah, dekat dengan aliran sungai, cekungan, dan kawasan Pantai Utara.
4. Melanjutkan pembangunan tanggul laut (NCICD A) di sepanjang pantai utara (Pantura) Jakarta untuk menyelesaikan banjir akibat air pasang.
5. Menghubungkan seluruh saluran air di Jakarta untuk mendistribusikan air hujan secara merata, serta membangun sistem pengawasan saluran air untuk mempercepat penanganan genangan dan banjir.
6. Otomatisasi pintu-pintu air dan pompa sesuai dengan ketinggian air, curah hujan, dan kondisi saluran air yang terkait.
7. Memperbanyak biopori dan sumur resapan melalui gerakan menabung air secara berkelanjutan.
8. Pembangunan waduk di hulu sungai melalui pemberian hibah untuk waduk kepada Pemda sekitar Jakarta untuk mengatur debit air yang masuk Jakarta.
Cagub Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Cawagub Sylviana Murni
Sedangkan untuk paslon yang diusung oleh Koalisi Cikeas (Partai Demokrat, PPP Romi, PAN dan PKB) ini, menuangkan visi misi dan program mereka dalam 5 bab 40 halaman. Pada bab 1 dengan judul tulisan “Jakarta Masa Kini”, Agus-Sylvi menulis bahwa banjir adalah salah satu dari 3 masalah utama di DKI Jakarta selain macet dan sampah. Banjir juga jadi sasaran strategi dan arah kebijakan mereka.
Berbeda dari kedua paslon Cagub-Cawagub lainnya, Agus-Sylvi menggabungkan masalah banjir dengan dengan masalah keamanan, yaitu dengan nama “Program Aksi untuk Mewujudkan Jakarta yang Aman’. Berikut sejumlah penjelasan visi misinya:
1. Meningkatkan kualitas dan fungsi saluran dan drainase perkotaan;
2. Meningkatkan kualitas normalisasi bantaran, saluran sungai, waduk, dan situ;
3. Mencegah dan memberantas kriminalitas perkotaan dan premanisme;
4. Meningkatkan kualitas taman dan ruang terbuka di wilayah-wilayah pemukiman;
5. Membantu peningkatan efektivitas keterpaduan aparatur wilayah untuk keamanan (kelurahan, babinkamtibnas, babinsa);
6. Meningkatkan infrastruktur monitoring dan pengawasan keamanan wilayah;
7. Memberantas kejahatan penyalahgunaan narkoba; dan
8. Mencegah dan memberantas ancaman terorisme.
Jika sudah membaca dan menelaah visi misi dari ketiga paslon, keputusan untuk memilih siapa tetap ada di tangan masyarakat Jakarta. (Deni)