NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Isu impor senjata ilegal kembali berhembus. Beredar kabar, bahwa ada satu kontainer berisi 500 boks yang isinya 500 ribu butir amunisi senjata api kaliber 9 mm. Kontainer yang berasal Korea Selatan itu tiba di Terminal Peti Kemas, Koja, Jakarta Utara, pada Kamis (5/10).
Menjawab kabar tersebut, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto angkat bicara. Menurutnya, amunisi tersebut merupakan milik Perbakin. Impor peluru, dilakukan atas nama Ketua Umum PB Perbakin Bambang Triatmojo yang merupakan anak ketiga dari mantan Presiden RI Soeharto.
“Peluru tersebut diimpor dalam rangka mendukung latihan atlet Perbakin guna mengikuti kejuaraan menembak,” jelas Setyo dalam keterangan tertulisnya saat dikonfirmasi, Sabtu (7/10/2017)
Setyo mengatakan amunisi peluru itu tidak disimpan di gudang Mabes Polri, melainkan gudang senjata milik Lapangan Tembak Senayan. Sebelumnya memang dicek terlebih dahulu di Mabes Polri.
“Itu (amunisi) mesti dicek oleh Mabes Polri, dengan tujuan untuk PB Perbakin. Enggak ada di gudang Mabes Polri, itu dibawa ke Lapangan Tembak Senayan, tapi sebelumnya dicek petugas Mabes Polri dulu,” jelas Setyo.
Menurut Setyo, amunisi peluru itu legal dan akan digunakan untuk keperluan perlombaan yang akan langsungkan oleh PB Perbakin. Amunisi dikirimkan atas nama Ketua Umum PB Perbakin Bambang Trihatmodjo. “Itu milik Perbakin, mau ada pertandingan dan pelatihan. Itu kan kepadanya ke Pak Bambang Trihatmodjo Ketua Perbakin, ya anak Pak Harto.”
Atlet Perbakin dalam dekat akan mengikuti 2 kejuaraan. Perlombaan tersebut yakni kejuaraan Bascot VI Shoting Championship & Expo pada tanggal 5-29 Oktober 2017 di Lapangan Tembak Hoegeng Imam Santoso Mako Brimob Kelapa Dua Depok. Dan yang kedua, kejuaraan menembak Reaksi Level III IPSC 5th Physician’s Cup 2017 a Memorial Tribute To Iroa/nroi Mr Chepit Dulay pada tanggal 13-26 Oktober 2017 di Filipina.
Impor amunisi senjata itu juga telah sesuai dengan izin dari Polri dan telah mendapat rekomendasi BAIS TNI. Izin dari Kapolri terkait impor amunisi tersebut bernomor SI/5882/VII/2017 pada tanggal 7 Juli 2017. Sementara, rekomendasi BAIS TNI diperoleh Perbakin pada 8 Agustus dengan nomor R/1178/VIII/2017.
Kontainer berisi amunisi itu pada Jumat (6/10) pukul 16.15 WIB diberangkatkan menuju Mabes Polri di Jalan Gelora Senayan, Jakarta, pada Jumat (6/10). Amunisi itu diimpor oleh PT Bintang Cakra Kencana, perusahaan yang berada di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Amunisi sebanyak 500 boks yang berada di kontainer tersebut terdiri dari:
– Kal 9 Mm : 1.000.000 butir
– Kal 38/ 357 : 500.000 butir
– Kal 40/ 45 /44 : 500.000 butir
– Kal 223: 100.000 butir
– Kal 327 -5,7×28-7,65: 100.000 butir
– Kal 223 / 22-250 : 100.000 butir
– Kal 25-06/25 : 50.000 butir
– Kal 3,8-30 : 50.000 butir
– Kal 30.06 : 50.000 butir
– Kal 270/7Mm : 50.000 butir
– Kal 300 : 50.000 butir
– Kal 374 : 50.000 butir
– Kal 6,5/ 6 Mm : 50.000 butir
– Kal 243 : 50.000 butir
Pada hari Kamis, 5 Oktober 2017 pukul 22.00 WIB telah sandar kapal kontainer HYUNDAI SUPREME asal negara Korea selatan di Terminal peti kemas Koja jakut, dengan membawa sekitar 1000 unit kontainer berbagai ukuran . Yang salah satu kontainernya yg berukuran 20 VIT No HDMU 249273 (0 22 G 1).
Pada hari Jum’at pukul 15.10 wib Kontainer No HDMU 249273 (0 22 G 1) diturunkan dari kapal rencana akan dibawa ke dengan menggunakan kendaraan Trailer Nopol B 9304 WV Setelah surat jalan turun dari pihak bea cukai . Pada pukul 16.15 Wib kontainer No HDMU 249273 (0 22 G 1) diberangkatkan menuju Mabes Polri.
Pewarta: Richard Andika
Editor: Ach. Sulaiman