NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Semakin meluasnya kebakaran hutan di sejumlah gunung dan lahan di Jawa Timur diantaranya Gunung Arjuno, Bromo, Penanggungan dan Semeru menjadi perhatian dari anggota komisi B DPRD Jawa Timur Agusdono Wibawanto.
Politisi Demokrat ini mengatakan ada tiga langkah pendekatan yang harus dilakukan untuk mencegah kebakaran sekaligus mengamankan hutan.
“Pendekatan pre-emptive, yaitu pemberdayaan masyarakat dan imbauan masyarakat terlibat sejak dini, preventif atau pencegahan, dan represif yaitu penegakan hukum,” ujar pria asal Malang ini, Sabtu 9 September 2023.
Menurut dia, pentingnya pre-emptive agar masyarakat menjaga hutan sebagai pemberian Allah untuk dipelihara dan dijaga demi kepentingan bersama. “Selanjutnya preventif atau sifatnya pencegahan sehingga dibutuhkan bergandengan tangan memperkuat kebersamaan untuk mengambil tindakan bersama sehingga dampaknya tidak meluas,” jelasnya.
Dibeberkan oleh pria yang akrab dipanggil Gusdon ini,Berikutnya represif diperlukan untuk membuktikan bahwa polisi bekerja cepat, kemudian menetapkan tersangka pembakar hutan.
“Harus diarahkan ke efek jera dan tidak mengulang perbuatan membakar hutan yang membuat masyarakat sengsara,” ucap pria yang juga pengusaha kopi ini.
Berdasarkan catatannya, kawasan hutan di Jatim seluas 1.361.146 hektare atau sekitar 28,36 persen dari luas wilayah provinsi, dan kerusakan hutan mencapai 56 ribu hektare atau 4,1 persen dari luas lahan hutan.
BNPB menerjunkan bantuan Water Booming Helikopter WB Tipe AS350B3e Reg PK-DAP kapasitas 800 liter yang sudah beroperasi, dan Helikopter Tipe AS332C1 Superpuma dari Bandung Barat dengan kapasitas 4.000 lt.(setya)