NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Gubernur Jatim Soekarwo memberi sinyal akan menghentikan pencarian korban longsor di Banaran Ponorogo.
Menurut pria yang akrab dipanggil Pakde Karwo ini, pihaknya sudah membicarakan dengan semua pihak atas rencana tersebut.
“Penghentian pencarian akan dibicarakan dengan keluarga. Kalau memang sudah ikhlas. Akhirnya akan dijadikan kuburan masal. Tapi sudah bisa dibicarakan dengan warga,” jelasnya di Surabaya, Senin (10/4/2017).
Soal relokasi untuk korban longsor di Banaran, Ponorogo, Soekarwo mengatakan program Pemprov Jatim ke depan adalah relokasi daerah rawan. Nantinya, tanahnya bakal disediakan Bupati Ponorogo. Dari 28 kepala keluarga itu tanahnya milik sendiri dan tanah saudara. Hanya saja yang sulit adalah tanah kas desa (TKD).
Sementara itu terkait longsor yang terjadi di Nganjuk, Soekarwo mengatakan yang terjadi adalah kandungan air di dalam tanah terlalu besar. Sebab, sebenarnya tanaman di atasnya itu jenisnya memiliki akar kuat, diantaranya, jati, akasia, maoni, dan sengon.
“Sebetulnya dari segi jenis tanaman tidak seperti Ponorogo. Ini tanahnya subur. Tapi beban air di dalam tidak kuat. Kemudian dia sudah melorot-lorot,” tutupnya. (three)
Editor: Achmad Sulaiman