NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Hasil lawatan Suga, Jepang siap ekspor senjata ke Vietnam dan Indonesia. Perdana Menteri Jepang Suga Yoshihide mengatakan dirinya sepakat dengan kedua pemimpin Vietnam dan Indonesia untuk bekerja sama dalam membangun masa depan yang damai dan makmur di kawasan Indo-Pasifik, kepada wartawan di Jakarta pada Rabu (21/10) di akhir lawatan luar negerinya yang pertama.
Suga mengatakan bahwa Jepang dan ASEAN dapat saling membantu satu sama lain serta memperkuat ikatan bersama karena negara-negara ini memiliki tujuan yang sama dalam menerapkan prinsip-prinsip dasar seperti aturan hukum, keterbukaan dan transparansi di kawasan Indo-Pasifik.
“Jepang menentang tindakan apa pun yang meningkatkan ketegangan di Laut Cina Timur dan Selatan, katanya. Dan menegaskan bahwa Jepang tidak memiliki tujuan untuk membentuk “NATO Asia” – meski ada kekhawatiran dengan meningkatnya aktifitas maritim militer Cina di wilayah tersebut.
Seperti diketahui, perjalanan Suga ke Asia Tenggara dilakukan setelah pertemuan “Quad” di Tokyo bulan ini. Sebuah kelompok informal Amerika Serikat (AS), Australia, India, dan Jepang – yang dipsonsori oleh Washington untuk melawan pengaruh regional Cina yang terus berkembang. Beijing mengecam aliansi empat negara tersebut sebagai “mini-NATO” yang bertujuan untuk menghadapinya.
Jepang sendiri harus menyeimbangkan hubungan ekonominya dengan Cina berikut masalah keamanan karena dorongan kuat Beijing yang menegaskan klaim atas pulau-pulau Laut China Timur yang disengketakan. “Jepang bertekad untuk mempertahankan wilayahnya, perairan teritorial dan ruang udaranya,” ujar Suga
Beberapa negara anggota ASEAN juga memiliki perselisihan teritorial dengan Cina di Laut China Selatan. Meski begitu ASEAN tidak ingin terlibat dalam konfrontasi intens antara Washington dan Beijing – meski beberapa negara menyambut baik keterlibatan Jepang di kawasan regional.
Suga setuju dengan Presiden Indonesia Joko Widodo pada hari Selasa untuk mempercepat pembicaraan tentang ekspor alutsista dan teknologi Jepang ke Indonesia dan meminta menteri pertahanan dan luar negeri mereka segera bertemu.
Dengan pula dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc, Jepang menyetujui untuk mengekspor peralatan dan teknologi militernya. (Alya)
