InspirasiPolitik

HAI ke 51, Disdik DKI Gairahkan Siswa Membaca 15 Menit Pra Pelajaran Berlangsung

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sopan Adrianto/Foto Istimewa
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sopan Adrianto/Foto Istimewa

NUSANTARANEWS.CO – Hari Aksara Internasional (HAI) menginjak usia yang ke 51. Lima puluh tahun juga Indonesia turut serta peringati hari yang baik untuk mengentaskan buta huruf dan meningkatkan minat baca masyarakat. Ada banyak model pendekatan yang dilakukan untuk menarik minat anak atau siswa, salah satunya lewat mendongeng.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sopan Adrianto menyatakan, untuk Provinsi DKI Jakarta, cara meningkatkan minat baca anak atau siswa dimulai sejak pagi. Artinya, para siswa wajib membaca 15 menit sebelum pelajaran berlangsung.

“Program Disdik DKI dalam rangka meningkatkan minat baca siswa dan menggairahkan budaya baca masyarakat DKI, menjalankan Permendikbud untuk mewajibkan siswa membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai. Bagi yang muslim bisa baca Al-Qur’an, yang Kristiani ya baca Alkitab,” kata Sopan yang diwakili Kepala UPT Pusat Data dan Sistem Informasi Pendidikan Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Kadarwati Mardiutama kepada nusantaranews.co, Jakarta, Rabu (7/9).

Bagi masyarakat umum, Disdik juga menjalankan program nonformal yaitu PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Mandiri) atau ujian paket kesetaraan mulai dari Paket A (SD), Paket B (SMP), Paket C (SMA).

Baca Juga:  Temui Buruh Pabrik Rokok Grendel, Inilah Janji Cagub Risma Untuk Buruh

“Program ini untuk memberikan peluang kepada masyarakat “orang dewasa” dan “pekerja/buruh” sesuai dengan tingkat pendidikan terakhir mereka. Dengan adanya program ini, yang awalnya tidak baca buku, karena sudah ikut program PKB, masyarakat akhirnya biasa membaca,” ujar Kadarwati.

Terkait dengan Hari Aksara Internasional (HAI) ke 51, Disdik fokus pada program yang telah dicanangkan dan yang sudah dijalankan. Menurut ia, Disdik menjalankan program sesuai dengan 7 Target Operasional.

“7 Target Operasional Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta antara lain, stop perilaku menyimpang, meningkatan pelayanan guru, pelayanan terhadap siswa, pelayanan sarana dan prasarana, meningkatkan prestasi pendidikan, penyerapan APBD yang tinggi, pengintegrasian Sistem Informasi,” lanjut dia.

Pada prinsipnya untuk meningkatkan minat baca-tulis masyarakat DKI, Kepaka Disdik DKI komitmen dengan apa yang telah dicanangkan pada bulan Januari 2016 yaitu DKI Jakarta sebagai provinsi budaya literasi masyarakat pertama di Indonesia.

“Adapun follow-up nya memberikan pendampingan penuh terhadap sanggar-sanggar anak di Jakarta. Disamping itu, kepala Disdik juga menekankan supaya anak-anak tidak hanya membaca, tetapi juga mampu menerjemahkan bacaan ke dalam bentuk tulisan,” terang Kadarwati sembari menyatakan bahwa, Kepala Disdik DKI juga seorang penulis yang telah melahirkan 7 buah judul buku. (Sulaiman)

Related Posts

1 of 4