NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Mantan Menteri Desa, yang juga merupakan calon Gubernur Jawa Tengah dari PKB, Marwan Jakfar menyatakan saat ini dirinya sudah melakukan safari politik di kabupaten-kabupaten se-Jawa Tengah untuk mendengar langsung aspirasi dari masyarakat.
“Ya tentu kita harus ke bawah supaya popularitas dan elektabilitas naik dengan baik,” kata Marwan dalam keterangan persnya yang diterima Nusantaranews, Jumat (25/8/2017).
Marwan mengakui dirinya didorong oleh PKB untuk maju dalam kontestasi pilkada Jateng 2018 dan pertimbangan aspirasi dari suara akar rumput. Sebelumnya Ketum PKB, Muhaimin Iskandar sudah berulang kali menegaskan partainya mengusung Marwan Jafar pada Pilkada Jateng 2018. Kata Cak Imin, Marwan memiliki kapasitas yang cukup mumpuni untuk mengelola desa sesuai pengalamannya menjabat Mendes. Kiprah itulah yang dianggap Cak Imin, bisa menjadi bekal Marwan untuk memimpin Jawa Tengah.
Baca: Setelah Incar Jatim, PKB Ekspansi Jateng
Selain itu, lanjut dia, Marwan juga sudah melakukan berbagai lobi-lobi ke beberapa partai untuk proses pencalonannya sebagai gubernur Jateng.
“Secara kelembagaan memang PKB mendorong saya meskipun kita sendiri juga melihat dan turun ke bawah bagaimana aspirasi masyarakat Jawa Tengah. Jadi sekali lagi kita tetep check sound terus untuk mendengarkn melihat aspirasi dari masyarakat Jawa tengah itu,” papar Marwan.
Ia mengklaim bahwa saat ini elektabilitasnya semakin naik. Meskipun dirinya belum melakukan deklarasi pencalonannya sebagai calon gubernur jateng. “Semakin hari semakin baik karena waktu lembaga survei belum melakukan deklarasi sampai sekarang juga belum deklarasi. Waktu itu juga belum ada statemen apapun. Tapi saya kira saat ini sudah banyak yang kenal,” ungkapnya.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu PKB itu mengungkapkan alas dirinya maju dalam pilkada Jateng karena menilai selama ini belum ada perubahan yang signifikan dalam upaya memberikan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Tengah.
Baca juga: Peta Politik PKB 2018-2019
“Jawa Tengah harus berubah. Secara fundamental juga harus berubah karena Jawa Tengah ini sejak dulu tidak mengalami perubahan yang signifikan. Anda bisa lihat sendiri Jawa Tengah itu landai dan datar belum ada terobosan atau kebijakan alternatif yang membangkitkan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah. Itu yang harus kita dorong terus-menerus,” katanya.
Ditambahkannya, jika tidak ada perubahan dari sisi kepemimpinan maupun peta politik kepartaian, sulit untuk Jateng mengalami perubahan. “Saya yakin bahwa Jawa Tengah tidak akan mengalami perubahan apapun kalau masih itu-itu terus,” pungkasnya.
Pewarta: Syaefuddin A
Editor: Eriec Dieda