NUSANTARANEWS.CO – Amerika Serikat (AS) melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) untuk mempertunjukkan kemampuan bom nuklir, dan digadang-gadang menggertak Korea Utara, hal itu menyusul ketegangan yang terjadi antara kedua negara itu.
Dilansir Nusantaranews dari The Independent, Sabtu, 29 April 2017, pejabat militer Amerika menyebut uji rudal itu berlangsung di pangkalan udara Vandenberg di California pada Rabu, 25 April 2017 pagi waktu setempat.
Roket yang bernama Minuteman III itu membawa hulu ledak non-eksplosif, dilaporkan terbang sejauh 4.200 mil atau 6.759 kilometer sebelum mendarat di tempat uji coba di Kepulauan Marshall, Hawaii, Pasifik Selatan.
Telusur: Kapal Induk AS dan Gedung Putih Hancur Lebur dalam Video Propaganda Korut
Kolonel Chris Moss, Komandan Space Wing Vandenberg ke-30, mengatakan peluncuran tes tersebut merupakan demonstrasi penting kemampuan pencegahan nuklir nasional.
“Peluncuran Minuteman ini penting untuk memverifikasi status kekuatan nuklir nasional dan menunjukkan kemampuan pencegahan nuklir,” kata Moss.
Minuteman III dikenal dengan senjata triad nuklir berbasis darat. Pada uji coba kali ini, Angkatan Udara AS mencoba untuk meluncurkan rudal yang dikontrol menggunakan pesawat terbang.
“Rudal balistik yang diluncurkan antar-benua ini diangkut dan dipasang di Vandenberd kemudian diluncurkan oleh anggota awak pesawat,” kata Moss dikutip dari CNN.
Simak: AS-Sekutu, Cina dan Rusia Bersiap Keroyok Korea Utara
AS secara teratur menguji sistem senjata nuklir antar-benua untuk memverifikasi keakuratan dan keandalan senjatanya. Namun peluncuran rudal kali ini dilakukan di waktu yang tidak jauh dengan peluncuran sebelumnya pada 7 Februari lalu.
Dilansir Bussines Insider, uji coba rudal Amerika ini terkait dengan suasana yang semakin memanas di Semenanjung Korea, setelah Korea Utara memutuskan akan meluncurkan rudal nuklir keenam sebelumnya.
Presiden Donald Trump juga melontarkan ancaman untuk mengambil tindakan tegas terhadap rezim Kim Jong-un.
Trump menyebut ambisi nuklir Korea Utara adalah masalah yang harus ditangani. Bahkan Trump mengatakan, jika Cina tidak berniat membantu, Amerika akan mengambil tindakan.
Baca: Jika Cina Tak Bisa Selesaikan Nuklir Korut, Amerika Akan…
Suasana kedua negara ini memanas ketika Trump mengirimkan armada angkatan lautnya. Armada yang dimaksud adalah kapal induk USS Carl Vinson yang saat itu dalam perjalanan ke Laut Pasifik untuk latihan militer gabungan dengan Australia.
Namun, di tengah perjalanan, kapal tersebut memutar haluan, melintasi Indonesia, untuk menuju Semenanjung Korea. USS Carl Vinson diperkirakan tiba di Laut Timur pada akhir pekan ini.
Kapal selam Amerika, USS Michigan, pekan ini juga berlabuh di Busan, Korea Selatan, untuk mengisi perbekalan. Selain itu, tentara Amerika sudah mempersiapkan sistem pertahanan anti-rudal di Korsel, THAAD.
Pantau: Kekuatan Rudal Nuklir Korut; 10 Menit Setelah Diluncurkan, Jepang Lenyap
Pewarta: Richard Andika
Editor: Achmad Sulaiman