Mancanegara

USS Carl Vinson Akan Mengunjungi Vietnam Bulan Maret Mendatang

NUSANTARANEWS.CO – Kapal Induk Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) USS Carl Vinson dijadwalkan akan mengunjungi Vietnam pada awal bulan Maret mendatang. Hal ini akan menandai babak baru hubungan AS dan Vietnam sejak berakhirnya Perang Vietnam.

Dalam sebuah pertemuan baru-baru ini antara Menteri Pertahanan Vietnam Ngo Xuan Lich dan Menteri Pertahanan AS James Mattis – telah sepakat untuk memperdalam kerjasama militer yang saling menguntungkan. Kedua menteri pertahanan tersebut juga telah menyetujui mengenai rencana kunjungan Kapal Induk AS ke pelabuhan Da Nang dari 5-9 Maret 2018.

Seperti diketahui, aktifitas angkatan laut AS di kawasan Asia Pasifik belakangan ini tampak terus meningkat. Presiden Trump tampaknya terus melanjutkan kebijakan luar negeri Presiden Obama, meski telah menyatakan mundur dari Forum TPP.

Dengan rencana kunjungan Kapal Induknya ke Vietnam semakin menunjukkan bahwa AS tampaknya tidak akan banyak menggeser kebijakan luar negerinya dari Asia Pasifik – meski terlihat ada kesibukan di kawasan Timur Tengah belakangan ini.

Baca Juga:  Militer Israel Kawal Aksi Pemukim Zionis Bakar Pemukiman Paletina di Tepi Barat

Sejak mencabut embargo penjualan senjatanya ke Vietnam pada tahun 2016, AS berusaha untuk memasok alutsistanya dengan membangun kembali kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan dengan Vietnam. Di samping keprihatinan AS terhadap pesatnya peningkatan kekuatan militer dan angkatan laut Cina di Laut Cina Selatan (LCS).

AS memang paling kritis dalam menyikapi tindakan Cina yang terus ingin menegaskan klaim teritorialnya di LCS. Washington juga terang-terangan mendukung negara-negara Asia Tenggara yang menentang klaim teritorial Cina di LCS, dan Vietnam adalah salah satunya.

LCS merupakan jalur strategis bagi sepertiga perdagangan dunia. Sampai hari ini terus menjadi sengketa teritorial yang melibatkan Cina, Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam dan perselisihan perairan dengan Indonesia.

Washington sendiri tidak memiliki klaim dalam perselisihan tersebut, namun Angkatan Laut AS tetap teratur berlayar melalui area tersebut untuk menegaskan kebebasan navigasi yang kerap meningkatkan ketegangan dengan Cina.

Baru bulan lalu Beijing menuduh AS melakukan pelanggaran setelah sebuah kapal perang Amerika berlayar di dekat Scarborough Shoal yang disengketakan, sebuah terumbu tak berpenghuni yang diambil Cina dari Filipina pada tahun 2012.

Baca Juga:  Penghasut Perang Jerman Menuntut Senjata Nuklir

Ketegangan di kawasan tampaknya akan berlanjut, karena strategi keamanan baru Pentagon untuk tahun 2018, yang diresmikan pada bulan Januari, menekankan untuk melawan pesatnya peningkatan militer Cina di wilayah Asia Pasifik. (Banyu)

Related Posts

1 of 4