Berita UtamaMancanegara

USS Carl Vinson Berlabuh di Vietnam, Cina Langsung Memperkuat Militernya di LCS

NUSANTARANEWS.CO, Vietnam – USS Carl Vinson berlabuh di Danang, Vietnam. Cina langsung memperkuat militernya di Laut Cina Selatan (LCS). Kapal induk Amerika Serikat (AS) tersebut tiba di Vietnam pada Senin (5/3), untuk pertama kalinya sejak berakhirnya Perang Vietnam. Kedatangan kapal induk ini jelas merupakan pesan politik kepada negara-negara di kawasan regional di tengah menguatnya pengaruh Cina.

Seperti telah dijadwalkan, USS Carl Vinson akan berlabuh di pelabuhan Da Nang dari 5-9 Maret 2018, menyusul kesepakan antara Menteri Pertahanan Vietnam Ngo Xuan Lich dan Menteri Pertahanan AS James Mattis – untuk memperdalam kerjasama militer yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

Kedatangan Carl Vinson menandai keberadaan militer terbesar Amerika di Vietnam sejak 1975, sekaligus menggambarkan hubungan yang rumit dan terus berubah antara Hanoi dan Beijing di tengah sengketa Laut China Selatan LCS).

Menurut sejumlah diplomat, para pejabat Vietnam telah bekerja selama berbulan-bulan untuk meredakan kekhawatiran Beijing terkait kunjungan kapal induk tersebut dan prospek hubungan kerja sama lebih luas antara Hanoi dan Washington.

Baca Juga:  Hotipah Keluarga Miskin Desa Guluk-guluk Tak Pernah Mendapatkan Bantuan dari Pemerintah

Meski Kapal Induk AS baru pertama kali mengunjungi Vietnam sejak perang berakhir, namun kapal-kapal perang lain seperti USS Frank Cable dan USS John S McCain telah mengunjungi negara komunis tersebut – sehingga meningkatkan hubungan bilateral kedua negara dalam beberapa tahun terakhir.

Sejak pencabutan embargo penjualan senjatanya ke Vietnam pada tahun 2016, AS terus berusaha memasok alutsistanya dengan membangun kembali kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan dengan Vietnam.

Di luar itu, AS sangat prihatin dengan pesatnya peningkatan kekuatan militer dan angkatan laut Cina di LCS. AS adalah negara paling kritis yang menyikapi klaim Cina di LCS. Washington bahkan terang-terangan mendukung negara-negara Asia Tenggara yang menentang klaim teritorial Cina di LCS, dan Vietnam adalah salah satunya.

LCS memang merupakan jalur strategis bagi sepertiga perdagangan dunia. Sampai hari ini terus menjadi sengketa teritorial yang melibatkan Cina, Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam dan perselisihan perairan dengan Indonesia.

Baca Juga:  Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024, Gus Fawait: Bukti Pemimpin Pilhan Rakyat

Apalagi belakangan Cina semakin memperluas kehadiran militernya di LCS dengan membangun tujuh pangkalan militer baru, kata kepala Komando Pasifik AS kepada Kongres beberapa waktu lalu. Dalam laporannya, Laksamana Harris mengatakan bahwa, “Pulau-pulau reklamasi yang dibangun di LCS pada tahun lalu, telah ditingkatkan kapasitasnya, mulai dari barak militer hingga landasan pacu dan diperluas menjadi tujuh basis operasional di jalur pelayaran internasional yang sibuk – sehingga menimbulkan kekhawatiran pemerintah-pemerintah di Kawasan.

Washington sendiri tidak memiliki klaim dalam perselisihan tersebut, namun Angkatan Laut AS tetap teratur berlayar melalui area tersebut untuk menegaskan kebebasan navigasi yang kerap meningkatkan ketegangan dengan Cina.

Seperti diketahui, aktifitas angkatan laut AS di kawasan Asia Pasifik belakangan ini tampak terus meningkat. Presiden Trump tampaknya terus melanjutkan kebijakan luar negeri Presiden Obama, meski telah menyatakan mundur dari Forum TPP.

Sementara sejumlah pengamat di Cina menggunakan kehadiran Carl Vinson sebagai alasan untuk pengerahan militer yang lebih besar di LCS. Secara resmi Beijing tidak banyak berkomentar sejak rencana kunjungan diumumkan pada Januari lalu. (Banyu)

Related Posts

1 of 4