NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Koordinator senior Golkar tahun 98 Yusuf Husni menuntut pihak-pihak terkait yang mengusulkan pemecatan terhadap senior yang mengusulkan munaslub Golkar untuk meminta maaf.
“Justru yang berbahaya sekarang ini ditubuh Golkar adalah mereka- mereka(Firman Soebagyo dkk) yang mengusulkan pemecatan terhadap senior Golkar. Mereka itu tidak pernah ikut memperjuangkan membesarkan partai Golkar,” ujarnya,senin (17/7/2023).
Sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Golkar Firman Soebagyo meminta Ketua Dewan Etik memproses dugaan pelanggaran kader yang mengembuskan wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Ada dugaan kader senior tersebut tidak menjalankan dan mengamankan keputusan tertinggi Munas 2019.
Firman menilai munaslub yang diwacanakan sekelompok orang merupakan gagasan keblinger. Serta dianggap menyesatkan bagi seluruh kader partai berlambang pohon beringin.
Menurut mantan ketua Kosgoro 1957 ini mengatakan jika ada prahara terhadap Golkar,para kader yang mengusulkan pemecatan terhadap senior tersebut justru akan loncat ke partai lain.
“Ketum Airlangga Hartarto harus berhati hati terhadap mereka,” sambungnya.
Diungkapkan oleh pria yang akrab dipanggil cak Ucup ini mengatakan para senior di Golkar memiliki jasa besar dalam membesarkan partai sehingg bisa berkiprah di Pemilu.
“Saya mengambil contoh waktu reformasi,ketika semua takut gabung partai Golkar karena orde baru, saya yang berani mengibarkan bendera Golkar,” jelasnya.
Yusuf Husni juga mengambil contoh senior Golkar lainnya Ridwan Hisjam yang berani mati-matian membela partai Golkar di Jawa Timur.
“Saat kantor Golkar Jawa Timur dibakar saat reformasi, Ridwan Hisjam yang berdiri terdepan membela Golkar. Kok sekarang diusulkan dipecat gara-gara wacana usul munaslub,” terangnya.
Usulan pemecatan terhadap senior tersebut, sambung Yusuf Husni, haruslah ditanggapi positif. “Tentunya usulan munaslub tersebut merupakan usulan membangun untuk kebesaran Golkar terlebih jelang Pemilu 2024. Kok pengusul diusulkan dipecat. Yang benar saja,” jelasnya.
Ditambahkan oleh Yusuf Husni, sebagai koordinator senior Golkar 98 menuntut minta maaf kepada kader atau petinggi Golkar yang mengusulkan pemecatan senior Golkar gara-gara mewacanakan munaslub Golkar.
“Salah satunya waketum Firman Soebagyo untuk meminta maaf kepada senior Golkar atas ucapannya itu,” jelasnya.
Sekedar diketahui, Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisjam mengungkapkan bahwa pihaknya mendesak Airlangga Hartarto untuk segera melakukan deklarasi capres dan cawapres sesegera mungkin.
Ridwan menyebut Airlangga diberi tenggat waktu hingga akhir Agustus 2023 untuk mengumumkan nama capres dan cawapres.
“Kalau Agustus tidak ada poros baru, maka DPP harus melakukan Munaslub,” katanya beberapa waktu lalu.
Mantan Wakil Ketua DPRD Jatim ini menjelaskan alasan Munaslub jadi jalan keluar.
“Karena dengan Munaslub, Golkar akan mengubah putusan dari deklarasi kepada Airlangga kepada calon lain. Baik sesama Partai Golkar, atau dari capres lain yang sudah membentuk koalisi,” tandasnya. (setya)