PolitikTerbaru

Foto Syur Azwar Anas Beredar, Hasto: Pihak Lain Lupakan Etika dan Moral

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Harapan Abdullah Azwar Anas untuk bisa menjadi pendamping Saifullah Yusuf memenangi Pilgub Jatim 2018 tampaknya bakal kandas di tengah jalan. Tanpa diduga, langkah Bupati Banyuwangi sedang ada upaya untuk digembosi di tengah jalan. Aibnya tiba-tiba menyeruak ke permukaan.

Aib yang dimaksud ialah beredarnya foto syur Azwar Anas dengan seorang pria dan seorang wanita. Celakanya, dua foto yang menunjukkan kelakuan amoral tersebut tersebar secara berantai di aplikasi WhatsApp.

Seperti umumnya pejabat, dua foto tak senonoh tersebut langsung dibantah keras Azwar Anas. Ia menganggap, beredarnya foto masa lalu itu sebagai upaya pembunuhan karakter mengingat dirinya yang telah resmi dicalonkan PDIP mendampingi Gus Ipul untuk menghadapi Pilgub Jatim.

Patut diduga, lantaran foto syur inilah muncul isu Anas mengambil keputusan mundur sebagai calon gubernur. Apalagi, para elit PDIP, termasuk Gus Ipul sendiri merasa terkejut dengan terkuaknya foto panas Bupati Banyuwangi tersebut.

Menanggapi isu mundurnya Azwar Anas dari pencalonan Pilkada Jawa Timur, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa partai mengambil keputusan secara seksama, melalui pertimbangan yang matang, dan tahapan-tahapan yang jelas dan terukur.

Baca Juga:  Alumni SMAN 1 Bandar Dua Terpilih Jadi Anggota Dewan

“Sekali keputusan politik diambil, partai kokoh dan konsisten atas keputusannya, sebab keputusan diambil berdasarkan prinsip sebagai partai yang menjabarkan ideologi Pancasila,” kata Hasto, Jakarta, Jumat (5/1/2018).

Artinya, PDIP tetap akan menempatkan Anas di samping Gus Ipul untuk bertarung, setidaknya melawan pasangan Khofifah-Emil di Pilgub Jawa Timur. Kata Hasto, keputusan PDIP mengusung Gus Ipul-Anas adalah pertimbangan ideologis sehingga paslon yang diusung didedikasikan untuk rakyat, bangsa dan negara.

“Gus Ipul dan Anas lahir dari kultur NU, dan keduanya memiliki kinerja yang baik dan membanggakan. Keduanya memiliki wawasan yang luas dan hadir sebagai representasi kepemimpinan profesional dengan akar dukungan rakyat yang sangat kuat. Karena itulah PDI Perjuangan tidak pernah memiliki pemikiran sedikitpun untuk mengganti paslon tersebut,” ujar pria asal Yogyakarta ini.

Terkait foto syur Azwar Anas, Hasto mengatakan bahwa ada pihak lain yang sengaja hendak menghalalkan segala cara untuk mencapai kekuasaan.

“Alam politik kekuasaan menang-menangan yang sering diterapkan ‘pihak sana, pihak yang memuja kekuasaan, dan dengan demikian melupakan etika dan moral, memang ada kecenderungan menghalalkan segala cara,” katanya.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Dimungkinkan Akan Menjadi 7 Fraksi

“Mereka yang telah kami pilih, dan punya potensi menang, tentu saja secara sengaja dan sistematis dicoba diturunkan elektabilitasnya. Isu yang sering dipakai adalah masalah moral, melalui rekayasa pelanggaran moral; isu korupsi; dan berbagai isu lainnya termasuk ujaran kebencian dan memecah belah antara calon dan parpol pengusungnya,” tandasnya. (red)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 38