Kreativitas

Film Mimpi Anak Pulau, Inspirasi Baru bagi Anak Bangsa dalam Momentum HUT RI

NUSANTARANEWS.CO – Momen Hari Kemerdekaan Indonesia yang akan diperingati pada 17 Agustus 2016 nanti akan semakin bermakna bagi anak anak Indonesia dengan kehadiran sebuah fim  berlatar perjuangan seorang anak dari keluarga sederhana dari Pulau Batam beberapa dekade yang lalu.

Seperti halnya Film Laskar Pelangi yang padat dengan inspirasi bagi penontonnnya, kini anak anak Indonesia, khususnya dari daerah terpencil, kembali disuguhkan dengan film bergenre keluarga dengan judul “Mimpi Anak Pulau” yang juga menawarkan semangat yang sama. Bahwa seberat apapun halangan untuk mendapat pendidikan semangat anak-anak dari pesisir pantai Nonesa Pulau Batam untuk terus berjuang.

Film yang digarap oleh Nadienne Batam Production dan studiopro 1226 Jakarta, dan disutradarai oleh Kiki Nuriswan hari ini sabtu 13 Agustus 2016 secara resmi diputar secara serentak di biskop di Tanah Air. Film ini juga akan ditayangkan di negara serumpun seperti Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.

Executive Producer Mimpi Anak Pulau, Indra Sudirman menjelaskan, film tersebut merupakan adaptasi dari novel karya Abidah El Khalieqy, penulis novel “Perempuan Berkalung Sorban”. Sebagaimana kisah nyata yang dituliskan dalam novel tersebut, film mimpi Anak Pulau menceritakan kisah nyata kehidupan dan penuangan seorang anak di Pulau Batam, kepulauan Riau yang bernama Gani Lasa adalah yang kini telah menjadi tokoh inspiratif,  tidak hanya di Pulau Batam,  tetapi bagi masyarakat Kepulauan Riau. Betapa tidak,  Gani Lasa adalah satu di antara tiga sarjana pertama di Batam yang lahir dan besar di pesisir Nongsa,  Pulau Batam.  Dan sebelum sukses hingga sekarang menjadi pejabat di Batam. Gani Lasa menjalani kisah hidupnya dengan penuh kepahitan.

Tak pelak Indra berharap kisah Gani Lasa yang ditampilkan dalam film Mimpi Anak Pulau ini patut menjadi tauladan generasi muda.

“Film ini sengaja dihadirkan pada momen yang tepat, yakni jelang peningatan 17 Agustus yang merupakan Hari Kemerdekaan Indonesia, sehingga dapat menjadi persembahan bagi bangsa karena nilai-nilau perjuangan yang terkandung dalam film ini bertujuan untuk menginspirasi anak-anak di seluruh Indonesia, tidak terkecuali mereka yang jauh dari kota besar,” kata Indra saat peluncuran Film Mimpu Anak Pulau di Jakarta, (13/8/2016) malam.

Sementara Kiki Buriswan menjelaskan, film bergenre biografi drama ini sengaja mengambil setting lokasi sesuai alinya di Batam,  karena film ini memiliki makna penting bagi masyarakat Batam. Terutama bagi orang tua agar tidak menyerah dan terus berusaha menyekolahkan anaknya dengan segala daya dan upaya.

Banyak cerita dramatis dan mengharukan dalam film yang dibintangi Ray Sahetapy, Ananda Faturrahman, Herdin Hidayat, serta aktor-aktris Malaysia seperti Dato Ahmad Tamimi, Mardiana Alwi dan aktor cilik asli dari Batam Daffa Permana.

Dalam film ini, dikisahkan bagaimana Gani lasa sebagai anak yatim yang hidup dengan segala keterbatasan di kampung pesisir pantai yang juh dan sepi. Hanya ada 40 Kepala Keluarga (KK), tanpa lustrik, tanpa air bersih. Ibunda Gani hanyalah pedagang kue. Tapi tekad,  keberanian dan kemauan Gani Lasa untuk sekolah tetap tinggi.

Gani kecil yang baru lulus SD harus mendayung sampan ke Tanjung Pinang dari jam 17:00 hingga pukul 06:00. Dia harus berjuang melawan ombak dan badai agar dapat melanjutkan sekolahnya di PGA Tanjung Pinang. Ketika di PGA itulah pertama kali Gani bersekolah menggunakan sepatu. Tak kalah pahit, ketika Gani harus merantau untuk menuntut ilmu di sukses Tanjung Pinang.  Sukses menyelesaikan selahnya, Gani Lasa kembali ke kampung halamannya, membangun kota Batam dan menghidupkan nelayan hingga sukses seperti sekarang.

Indra Sudirman menambahkan,  film Mimpi Anak Pulau memang memberikan pesan pesan penting terkait dengan film-film lain yang juga mungkin dibintangi banyak artis ternama.

“Pesan moralnya bahwa sukses itu adalah hak semua orang tidak terkecuali, tinggal bagaimana orang itu mau berusaha mencapai cita-citanya ditengah tantangan yang ada,” ujar Indra.

Sehingga, kisah Bapak Gani Lasa bisa diharapkan bisa menginspirasi seluruh anak Indonesia bahwa sukses diraih meskipun sepertinya tidak mungkin bagi mereka.

Pesan inspiratif ini dirasakan juga oleh Ray Sahetapy, yang kebagian peran sebagai ayah dari Gani. Dia juga memberi kesan tersendiri bagi Film Anak Pulau ini, dan bahkan menlai Mimpi anak Pulau ini sangat berbeda dengan film-film yang dibintangi sebelumnya.

“Kekuatan ceritanya bisa menjadi inspirasi,” kata Ray. (Restu)

Related Posts