NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Ketum MUI) KH Ma’aruf Amin mendadak diundang ke Istana oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Ketua Progres 98, Faizal Assegaf undangan tersebut tidak lain membahas tentang aksi 313.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi meminta agar aksi besar-besaran yang akan digelar Jum’at (31/3/2017) tersebut tidak dilakukan. Sementara itu, kepada pers, Ketum MUI memberi sinyal bahwa Jokowi memohon agar tidak digulingkan dari kekuasaan. Tapi, Kyai Ma’aruf justru menegaskan mempersilakan demo dilakukan dengan catatan harus damai dan tertib.
“Beredar kabar, saat pertemuan dengan Ketum MUI, Jokowi menangis dan dihantui ketakutan. Sadar bahwa selama ini telah bertindak jahat pada ulama dengan segala fitnah dan kriminalisasi secara keji,” kata Faizal.
“Air mata buaya dijadikan alat untuk membujuk ulama dan umat Islam agar kekuasaannya tidak diobok-obok. Sikap munafik itu justu membuat umat Islam makin gusar dan akan turun secara besar-besaran dalam aksi 313,” sambung dia.
Menurutnya, Jokowi mau undang satu juta ulama ke Istana pun tidak akan dapat meredam amarah umat Islam. Kecuali segera penjarakan penista agama dan berhenti melecehkan serta mengusik kehidupan umat Islam.
“Jika tidak demikian, wajar bila umat terus melakukan aksi mendesak Ahok dipenjara dan Istana jadi sasaran pelampiasan kemarahan rakyat tanpa henti. Jika lindungi penista agama, Jokowi terancam dilengserkan!” terangnya.
Penulis: Romandhon
Catatan Redaksi: Pembaca yang budiman, terkait berita ini ada perubahan judul. Sebelumnya berita ini berjudul “Ketum MUI Datangi Istana, Jokowi Menangis dan Takut Hadapi Aksi 313“, namun Tim Redaksi menilai terdapat penjudulan yang tidak tepat, maka diganti menjadi “Faizal Assegaf: Jokowi Menangis Takut Hadapi Aksi 313” pada pukul 11:45, Jumat (31 Maret 2017).