Budaya / SeniKhazanah

Event Sumenep Spektakuler Berlangsung Meriah, Berbagai Kesenian Tradisional Ditampilkan

Sumenep spektakuler di depan labeng mesem berlangsung meriah. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Mahdi)
Sumenep spektakuler di depan labeng mesem berlangsung meriah. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Mahdi)

NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Event sumenep spektakuler yang dipusatkan di depan Labeng Mesem berlangsung meriah, para wisatawan baik lokal dan mancanegara turut menyaksikan berbagai penampilan kesenian tradisional.

Dalam event sumenep spektakuler ditampilkan 16 kesenian tradisional khas sumenep. Kegiatan yang di mulai pukul 19.00 WIB tadi malam berjalan meriah. Pertunjukan budaya dan seni dalam kegiatan sumenep spektakuler diantaranya Saronin, Tari Muang Sangkal, Ludruk Sumenep, Hadrah, Samman, Karawitan, Ojung, Galundhang, Macopat, Tong-tong, dan kerajinan Topeng.

Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep, Carto mengatakan, Sumenep Spektakuler sebagai wadah bagi masyarakat untuk penguatan kecintaan masyarakat terhadap seni tradisional. Sehingga di zaman yang semakin maju seni tradisional tetap dipertahankan.

“Kita ingin dengan event sumenep spektakuler masyarakat dapat mengetahui dan belajar kesenian tradisional yang saat ini sudah mulai ditinggakan oleh peminatnya,” jelas Carto, Sumenep, Kamis, 28 November 2019.

Sumenep spektakuler di depan labeng mesem berlangsung meriah. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Mahdi)

Lebih lanjut Carto mengatakan, salah satu Wisatawan Mancanegara (Wisman), Mr. Ron asal Australia juga turut menyaksikan pempilan kesenian tradisional Jaran Kencak (jaran kenca’), seni kerajinan topeng dan seni lainnya.

Baca Juga:  Cucu Sultan Aceh Ziarah Ke Makam Pocut Meurah Intan di Blora Jawa Tengah

Kata Carto, Salah satu cara untuk menyelamatkan seni budaya yang dimiliki Sumenep, pihaknya Disparbudpora bekerja sama dengan UTM untuk menulis segala macam kesenian tradisional, sehingga jika berbentuk tulisan masyarakat akan lebih mudah mengetahui.

“Kita kadang hanya bisa bicara dan belum bisa menulis. Nah! ini waktunya kita menulis,” pungkasnya.

Pewarta: M. Mahdi
Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,148