Budaya / Seni
Disdik Sumenep Kembali Akan Menggunakan Ejaan Tahun 1973 untuk Bahasa Madura
Published
1 year agoon
NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Dalam rangka menyelaraskan Bahasa Madura yang selama ini menuai kontroversi, maka Dinas Pendidikan kabupaten Sumenep akan menerbitkan buku muatan lokal bahasa Madura yang akan menggunakan ejaan tahun 1973 yang saat ini sudah dalam proses penyusunan.
Kepala Disdik Sumenep, Bambang Irianto mengatkan, buku bahan ajar bahasa Madura akan dijadikan sebagai bahan rujukan kesetiap sekolah, termasuk SD sederajat, dan juga SMP sederajat.
Dalam rangka penyusunan buku tersebut, Dinas Pendidikan Sumenep telah melakukan rapat tim penyusunan buku yang diambil dari 9 orang dari sejumlah SMP, dan 14 orang dari guru SD di Kota Keris ini dan juga terdiri dari 2 orang dari Dinas pendidikan Sumenep.
Disdik Jawa Timur pada tahun 2017 lalu telah meluncurkan Buku Lembar Kerja Siswa (LKS) Bahasa Madura. LKS tersebut dihususkan untuk seluruh sekolah yang ada di pulau Madura, termasasum Kabupaten Probolinggo dan juga Situbondo.
Muhammad Saidi selaku sekretaris Disdik dan koordonator tim penyusunan buku Sumenep mengatakan, tujuan penyusunan buku tersebut tidak lain karena ingin menyelaraskan ejaan bahasa madura yang akhir-akhir ini menuai kontroversi.
Dia menjelaskan, saat ini ejaan bahasa Madura terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok Pertama masih tetap mempertahankan ejaan bahasa madura tahun 1973, sedangkan kelompok kedua menggunakan ejaan terbaru yaitu tahun 2011.
“Dari kebanyakan daerah yang memakai bahasa Madura lebih banyak yang menyetujui untuk menggunakan ejaan tahun 73” katanya
Alasan tersebut, Disdik Sumenep bertujuan untuk menerbitkan buku bahan ajar dengan menggunakan ejaan lama. “Karena dalam penggunaanya tidak terlalu sulit dan rumit,” ucapnya.
Harapan Bambang terhadap realisasi penyusunan buku tersebut nantinya akan memaksimalkan proses pembelajaran bahasa Madura di seluruh sekolah yang berada di bawah naungan instansinya itu.
Mantan Kadis PU Cipta Karya tersebut menyatakan hal ini sebagai penguatan pelajaran muatan lokal bahasa Madura.
Bambang juga menilai, mata pelajaran bahasa Madura ini lebih rumit ketika dibandingkan dengan mata pelajaran bahasa yang lain. “Tata bahasa dan ejaannya semua harus diformat betul oleh tim penyusun” Bambang mengungkapkan.
Dia juga menegaskan, bahwa buku yang akan diterbitkannya itu supaya menjadi bahan acuan oleh para pendidik didalam proses belajar mengajar bahasa Madura dengan benar dan tepat.
“Dari ketidak linieran latar belakang tenaga pendidik atau guru pamongnya selama ini, maka praktisi bahasa Madura menjadi langka,” pungkasnya.
Pewarta: M. Mahdi
Editor: Achmad S.
You may like
Angka Positif Covid-19 Meroket, Disdik Sumenep Perintahkan Lembaga Pendidikan di Tiga Kecamatan Gelar PJJ
Perangi Covid-19, Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Ajak Pakai Masker
Pertahankan Zona Hijau, Disdik Sumenep Bagikan Masker Gratis
Darurat Covid-19, Disdik Sumenep Perpanjang Masa Belajar Siswa di Rumah
Saksi Gen Halilintar Tak Disumpah, Nagaswara Ajukan Kasasi
Cegah COVID-19, Kades Rombasan Minta Masyarakat Pahami Gejala dan Pencegahannya
Terbaru
PKS Jatim Gelar Doa Tahlil untuk Korban Meninggal Gempa Malang
NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – PKS Jatim gelar doa tahlil untuk korban meninggal gempa Malang. Gempa yang yang terjadi beberapa waktu lalu...
Sering Bela Rakyat Kecil, PDIP Disebut Partai Paling Diminati Milenial di Jatim
NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Sering bela rakyat kecil, PDIP disebut partai paling diminati milenial di Jatim. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)...
Desa Yabanda yang Dulu Gelap, Kini Mulai Terang
NUSANTARANEWS.CO, Keerom – Desa Yabanda yang dulu gelap, kini mulai terang. Desa Yabanda yang terletak di Distrik Yaffi, Kabupaten Keerom,...
Segera Terbit Surat Pengangkatan Ketua Gerindra Jatim Definitif, Empat Orang Bersaing Kuat
NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Segera terbit Surat Pengangkatan Ketua Gerindra Jatim definitif, empat orang bersaing kuat. Empat orang politisi Gerindra bersaing...
Ukraina Memainkan “Russian Roulette” Dengan Dua Peluru Terpasang
NUSANTARANEWS.CO – Ukraina memainkan “Russian roulette” dengan dua peluru terpasang. Di atas kertas, Ukraina bukanlah lawan setara dengan Rusia jika...
Terpopuler
- Gaya Hidup2 days ago
Terseyum Saat Puasa Terapi Bahagia Termurah Sedunia
- Berita Utama5 days ago
MPU Kota Banda Aceh: Pindahkan IPAL dari Makam Raja dan Ulama!
- Berita Utama5 days ago
Bupati Nunukan Dorong Laporan Penggunaan Dana Desa Bersistem Digital
- Berita Utama4 days ago
Bupati Nunukan Tegaskan Ada Sangsi Hukum Bagi Yang Menyelewengkan Dana Desa