NUSANTARANEWS.CO – Di tengah sorotan masyarakat terhadap persoalan ketenagakerjaan Indonesia, pihak Kementerian Ketenagakerjaan dan Badan Nasional Penanggulangan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) turut memperparah masaalah. Pasalnya, kedua lembaga negara yang bertanggung jawab atas nasib TKI tersebut kerap saling lempar persoalan.
“Menaker dan BNP2TKI sering saling lempar kesalahan,” ujar anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PPP Okky Asokawati di Jakarta, Selasa (20/12/2016).
Saat ini, kata dia, TKI yang bekerja di luar negeri masih kurang mendapatkan perhatian.
“Masalah buruh migran terutama karena minimnya informasi dan pengetahuan buruh migran. Serta minimnya skill, yang dimiliki oleh buruh migran, sehingga saat ini sebagian besar buruh migran kita khususnya buruh migran perempuan bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT). Beberapa negara penempatan secara budaya dan adat istiadat masih memandang rendah kepada PRT,” ungkapnya.
Okky meminta Kemenaker dan BNP2TKI harus segera berbenah. Ia menekankan keduanya bersinergi dalam memikirkan nasib TKI ke depan.
“Serta birokrasi dan koordinasi kementerian lain yang terkait seperti Kemenlu, Kemenkum dan HAM, Kemendagri, kepolisian juga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,” ungkapnya. (Hatim)
