EkonomiHukumPolitik

DPR: Kerja Sama Polri dengan 3 Negara Penting Dilakukan

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI, Abdul Kadir Karding, menilai bahwa kerja sama yang dilakukan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dengan pihak kepolisian dari Bangladesh, Afghanistan dan Malaysia sangatlah penting.

Pasalnya, menurut Karding, kerja sama tersebut bisa dijadikan sebagai ajang penyerapan pengetahuan terutama terkait pencegahan terorisme, radikalisme dan ekstrimisme.

“Saya kira di era globalisasi ini kerja sama itu penting. Paling tidak yang pertama untuk mengintensifkan komunikasi, yang kedua mencegah beberapa hal terutama jalur misalnya yang sekarang agak riskan itu kan soal isu terorisme dan radikalisme serta narkoba ya kan yang bisa dikerjakan antar beberapa negara,” ungkapnya kepada Nusantaranews.co di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis (16/03/2017).

Bahkan, Karding mengatakan, alangkah lebih jika Polri juga bisa menjalin kerja sama dengan pihak kepolisian dari Pakistan dan Irak. “Karena misalnya di Indonesia itu banyak yang ke Pakistan, banyak yang ke Irak ya kan, atau sebaliknya,” ujarnya.

Baca Juga:  Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Nunukan Gelar Sosialisasi Netralitas ASN, TNI, dan Polri

Sedangkan terkait bentuk kerja sama kongkritnya, lanjut Karding, bisa diisi dengan pelatihan bersama atau gabungan antar instansi kepolisian dari tiga negara tersebut.

“Bisa kerja sama dalam hal penanganan terorisme, melakukan pelatihan (gabungan) dan pendidikan bersama. Kemudian bisa juga (koordinasi) dalam hal (penanggulangan) Narkoba,” katanya.

Selain latihan, Karding juga menyebutkan, saling berbagi informasi intelijen juga bisa dilakukan. “Iya dong, berbagi informasi penanganan suatu masalah, kan cepat (penanganannya) kalau ada kerja sama,” ungkapnya.

Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu pun mengharapkan kerja sama tersebut ke depannya dapat meminimalisir atau bahkan menangkal pergerakan dari kelompok-kelompok terorisme dan radikalisme.

“Kita harapkan dengan kerja sama itu bisa memotong jalur pergerakan radikalisme dan terorisme dari kelompok-kelompok teroris dan radikal di semua level baik fisik maupun di media dan seterusnya,” katanya menambahkan.

Seperti diketahui, Wakil Kepala Polri (Wakapolri) Komjen Pol. Syafruddin menghadiri acara Chiefs of Police Conference of South Asia and Neighbouring Countries yang digagas oleh Interpol dan Kepolisian Bangladesh yang diselenggarakan di Kota Dhaka mulai dari tanggal 12-14 Maret 2017 lalu.

Baca Juga:  Kesal Di-PHP, Wilson Lalengke Propamkan Penyidik Dittipidkor Bareskrim Polri

Dalam konferensi yang akan membahas masalah terorisme, ekstrimisme dan transnasional crime tersebut, sebanyak 21 delegasi kepolisian dari 21 negara akan hadir. Polri pun tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut dengan melakukan kerja sama dengan Afghanistan, Bangladesh dan juga Malaysia dalam menangkal kelompok-kelompok radikal.

Dari Indonesia sendiri, turut hadir dalam mendampingi Wakapolri adalah unsur dari Divisi Hubungan Internasional Markas Besar (Hubinter Mabes) Polri, unsur Detasemen Khusus (Densus) Anti Teror 88, dan juga Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri. (DM)

Related Posts

1 of 95