Kesehatan

Indonesia Dalam Pusaran Problematika “Triple Burden”

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Senior Advisor Mutu Layanan Kesehatan Dompet Dhuafa, dr. Yeni Purnamasari menyampaikan, saat ini Indonesia tengah menghadapi masalah kesehatan “Triple Burden“. Dimana terdapat Tiga beban penyakit yaitu:

1. Masih tingginya angka kesakitan penyakit menular klasik, yaitu Tuberkulosis (TB), Kusta, Diare, DBD, Filarisisi, Malaria, Leptospirosis, dll;

2. Tingginya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular (Non-Communicable Disease), yaitu Hipertensi, Diabetes Mellitus, Penyakit Cardiovaskuler (CVD), Ischemic Heart Disese, PPOK, Kanker, dll.

3. Munculnya penyakit baru (new emerging Infectious disease) yang antara lain dapat disebabkan oleh virus lama yang bermutasi, seperti HIV (1983), SARS (2003), Avian Influenza (2004), dan H1N1 (2009).

Menurut Yeni, perubahan gaya hidup masyarakat yang tidak memperhatikan pola hidup sehat, mengakibatkan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti Stroke, Hipertensi, Penyakit Jantung Koroner (PJK), Kanker dan Diabetes dari tahun ke tahun justru menduduki peringkat tertinggi. Proporsi angka kematian akibat PTM meningkat dari 41,7% pada tahun 1995 menjadi 49,9% pada tahun 2001 dan 59,5% pada tahun 2007 dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Baca Juga:  DBD Meningkat, Khofifah Ajak Warga Waspada

“Penyebab kematian tertinggi dari seluruh penyebab kematian adalah stroke (15,4%), disusul hipertensi, diabetes, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronis. Kematian akibat PTM terjadi di perkotaan dan perdesaan dan kecenderungan meningkat pada usia produktif,” kata Yeni dalam keterangannya, Kamis (16/3/2017).

Data penanganan kasus PTM di fasilitas kesehatan menunjukan kenaikan cukup signifikan dari 3.417.806 kasus pada tahun 2014, meningkat menjadi 6.158.157 kasus tahun 2015 dan 6.513.524 kasus tahun 2016 untuk penyakit jantung dan pembuluh darah. Angka tersebut menunjukan peningkatan sebesar 1,9 kali dalam 2 tahun terakhir.

Tingginya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular, menjadi perhatian bagi Dompet Dhuafa, dengan menjalin Nota Kesepahaman yang ditandatangani bersama Kementrian Kesehatan Republik Indonesia pada 27 Februari 2017 dalam Upaya edukasi dan pemberdayaan Masyarakat bidang Kesehatan dalam mendukung pencapaian SDGs di Indonesia. Salah satu tindak lanjut dari Nota Kesepahaman tersebut adalah dilakukannya Pelatihan Fasilitator Posbindu PTM, Kerjasama Dompet Dhuafa dan Direktorat Pencegaan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM).

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Dirikan Rumah Sakit Ibu dan Anak: Di Pamekasan Sehatnya Harus Berkualitas

“Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu PTM), merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam upaya promotif dan preventif untuk mendeteksi dan pengendalian dini keberadaan faktor resiko penyakit tidak menular secara terpadu,” ujar Yeni. (spdd)

Editor: Sulaiman

Related Posts

1 of 4