Digitalisasi Televisi, Tantangan Komisioner Baru KPI ke Depan

Dokumentasi Acara diskusi Problematika Siaran Televisi Digital di Indonesia/Foto Nusantaranews via tifa foundation

Dokumentasi Acara diskusi Problematika Siaran Televisi Digital di Indonesia/Foto Nusantaranews via tifa foundation

NUSANTARANEWS.CO – Digitalisasi Televisi, Tantangan Komisioner Baru KPI di masa yang akan datang. Resmi ditetapkan sebagai salah satu Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Sudjarwanto Rahmat merasa senang telah dikukuhkan menjadi anggota Komisioner baru KPI. Namun, Rahmat mengakui ada banyak tantangan ke depan.

“Yang jelas pertama adalah digitalisasi televisi,” katanya, di DPR, Jakarta, Rabu (20/7).

(Baca : Sembilan Anggota KPI Ditetapkan, DPR Berharap Penyiaran Berjalan Independen)

Kedua, lanjut dia, tekanan DPR yang memberikan tugas bagi KPI untuk menyortir siarang-siaran berbau politik. Pasalnya, belajar dari pengalaman Pilpres dan Pileg 2014 lalu siaran televisi cukup riuh.

“Komisi I berharap kepada kami, bisa bersikap tegas kepada lembaga penyiaran dan menciptakan sebuah situasi yang adil kepada semua kontestan politik tentunya ini akan jadi upaya maksimal,” katanya.

Berikutnya adalah soal perlindungan anak dan remaja. Karena berbagai pemberitaan masih menyiarkan mengenai isu-isu bullying, ISIS dan kekerasan seksual. Diharapkan KPI dapat mengontrol siaran-siaran tersebut.

“Komisi 1 banyak memberikan tekanan ke situ sehingga harapannya KPI dapat mengawal isi siaran ke depan menjadi lebih baik yaitu melindungi kompleks kelompok rentan tadi (remaja) serta meningkatkan kualitas isi siaran agar lebih baik jangan sampai cara-cara nggak bermutu kemudian tidak berguna ke masyarakat itu masih mendominasi layar kaca kita,” tandasnya.

Penetapan 9 nama anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) periode 2016-2019 dilakukan oleh Komisi I DPR RI setelah melalui proses Uji Kelayakan dan Kepatutan (fit and proper test). Di samping itu juga digelar pemaparan visi dan misi dari 27 (dua puluh tujuh) calon anggota KPI secara maraton selama dua hari ini yang didengar langsung oleh Komisi I DPR RI. Terpilihnya 9 nama yakni Nuning Rodiyah, Sudjarwanto Rahmat, Yuliandre Darwis, Ubaidillah, Dewi Setyarini, Obsatar Sinaga, Mayong Suryo, Hardly Stefano, dan Agung Suprio dilakukan dengan cara voting.
(Achmad)

Exit mobile version