NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Diduga migor murah bocor ke industri dan ke luar negeri. Anggota komisi B DPRD Jatim Agusdono Wibawanto mendesak pemerintah agar mengungkap penyebab bocornya minyak goreng murah ke sektor industri maupun ke luar negeri.
“Ini harus diusut tuntas, karena ini sudah menyangkut gangguan bagi perekonomian nasional,” jelas pria asal Malang ini dengan nada geram saat dikonfirmasi, Kamis (10/3).
Politisi asal Partai Demokrat ini mengatakan kebocoran distribusi minyak goreng murah ini dikarenakan sebagian disalurkan ke industri dan diselundupkan keluar negeri dengan mengikuti harga internasional relatif tinggi ketimbang harga jual domestik.
“Kami berharap ini diusut tuntas dan ke depan hal ini jangan sampai terulang lagi. Rakyat ini jangan sampai menjadi korban dari permainan untuk mengeruk keuntungan sendiri. Masalah minyak goreng langka dan harga tinggi harus segera diatasi,” jelas pria yang bergelar doctor ini.
Dibeberkan oleh Agusdono Wibawanto, selain itu, kebocoran distribusi itu juga terjadi pada alur distribusi di tingkat D1 dan D2. Menurutnya, masih ada sejumlah spekulan di dalam negeri yang menahan pasokan sembari menunggu pemerintah bakal mencabut kebijakan harga eceran tertinggi atau HET minyak goreng hasil DMO tersebut.
Kementerian Perdagangan melaporkan minyak goreng murah hasil kebijakan DMO sudah mencapai 415 juta liter sejak implementasi 14 Februari 2022. Artinya, ketersediaan minyak goreng murah itu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 1,5 bulan ke depan.
Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kemendag, harga minyak goreng curah masih tertahan tinggi di angka Rp16.000 per liter pada Senin (7/3). Sementara itu, harga minyak goreng kemasan sederhana berada di angka RP16.600 atau mengalami kenaikan 0,61 persen dari posisi Rp16.500. (setya)