NUSANTARANEWS.CO – Sebagai Dewan Karamaan Majelis Adat Sunda Daerah Jawa Barat, sosok Anton Charliyan tampaknya terus mendapat perhatian dari publik Jabar secara luas.
Ini menyusul namanya yang semakin diperhitungkan sebagai salah satu bakal calon terkuar gubernur Jabar 2018.
Didorong maju Jabar 1, Anton Charliyan mengaku enggan menawarkan janji muluk-muluk. Sebaliknya, sesuai ketertarikannya terhadap adat Sunda, dirinya lebih tertarik memikirkan bagaimana nasib budaya Sunda kedepan agar tak tercerabut dari akarnya dan menuju masyarakat Jabar yang agamis.
“Marilah kita jadikan Jawa Barat lebih agamis dengan tidak meninggalkan budaya yang diwariskan oleh para leluhur,” kata Anton, Sabtu (9/12/2017) saat memberikan arahan kepada relawan di Posko Relawan Bumi Sangkuriang jalan Katiasa Baru BI Cirebon.
Disinggung mengenai ide maju pada Pilgub Jabar 2018 mendatang, mantan Kapolda Jabar yang akrab disapa Kang Anton ini di luar dugaan, mengaku tak ada cita-cita sebelumnya.
Namun lantaran animo dan dorongan dari salah satu partai besar nasional yang mendorongnya cukup kuat, ia akhirnya tak bisa menolak pinangan tersebut.
“Saya awalnya tidak bermimpi untuk menjadi Gubernur, tapi ketika sudah tidak menjabat Kapolda Jawa Barat, tiba-tiba ditawarkan oleh salah satu petinggi partai yang ada di pusat, pada saat itu memang agak bingung, karena saya tau kapasitas saya, tidak mungkin pula rasanya, tapi beliau malah meyakinkan saya bahwa Jawa Barat saat ini butuh pemimpin seperti saya,” terangnya.
Sebagai bakal calon Gubernur di Jabar, dirinya mengaku terus mencari nasehat dan masukan dari para guru, tetua adat Sunda, ulama dan tentu saja dari orang-orang terdekatnya.
“Mungkin ini takdir dari Allah, karena semenjak tawaran tersebut, saya lebih banyak berdoa dan bertanya. Baik kepada para guru, kepada ibu saya, dan kepada teman semua, dan semua merestui. Akhirnya saya putuskan untuk maju sebagai calon,” tandasnya. (*)
Editor: Romandhon