Dermaga Orange
Lekuk gelombang menulis puisi pada butir- butir pasir laut
Jelma kenangan ketika sabitnya bulan temaram
Sandek-sandek jiwa mendayungkan sendu gempita
Lihatlah May!
Cinta silam masih terukir di batu- batu karang berbakau.
Elok cinta itu
Ketika tiada khayal memalang rindu
Pun cinta terbenam dalam sendu mengkoyak batin
Kita lupa
Terlena nyanyian angin mendesau
Bersama asmarah
Kita berlayar melintang selat-selat benua nan merah
Terlalu manis kisah itu
Ketika sepotong senja membelah laut
Namun percayalah!
Masa menyimpannya di lengkung pelangi adiwarna o…May
Kali Bersih Pangkep, 02-06-2019
Bunga Alang-alang Telaga
Aku adalah rindu berhamburan
Titisan dewa wujud kemesraan
Tumbuh jadi bunga alang- alang telaga
Dipetik siapa kehilangan kasih sayang dan luka-luka
Mentari mengelusnya jadilah jingga bunga petapa
Angin menempanya jadi aroma cinta
Hujan mengguyurnya menyatu airmata
Bersabda dalam memori siapa dicampakkan asmaraloka
Pitaloka
Petiklah bunga itu
Simpanlah di sudut kamarmu
Seperti engkau menyimpan rindu dalam laci- laci jiwamu
Bambu Runcing Pangkep, 05-08-2019
Penulis: Muhammad Alamsyah, lahir di Maros, 17 September 1985. Nama pena sosial media : Alamsyahdewa alam. Aktif menulis puisi, cerpen dan esai. Aktif dalam berbagai kegiatan seni- budaya. Lelaki yang akrab di sapa Alam, bergabung dalam beberapa komunitas seni sastra maya maupun nyata, dan bebagai komunitas seni rupa di Sulawesi Selatan. Karya sastranya telah banyak terbit di berbagai media cetak dan media online. Kecintaanya terhadap seni sastra tidak membuat bakatnya dalam seni rupa ( lukis) terlupakan. Giat cipta lukisan -lukisan eksperimental yang abstrak natural