NUSANTARANEWS.CO – Pusat Kajian Komunikasi (Puskakom) Publik Prodi Komunikasi FISIB Universitas Trunojoyo Madura memaparkan catatan hasil kajian demokrasi, keterbukaan informasi publik, dan media massa di Madura selama 2016.
“Keterbukaan informasi publik di Madura juga masih artifisial, ujar Surokim dalam keterangan tertulis yang diterima nusantaranews.co, Sabtu (31/12/2016).
Baca : Index Kualitas Demokrasi dan Media Mainstream Masih Rendah
Menurut Surokim, selama ini masih sekadar memenuhi aspek kelembagaan semata, sementara sumbangsih terhadap daya kritis publik lokal dan kultur keterbukaan masih belum berimbas signifikan.
“Sekadar memenuhi tuntutan kelembagaan saja, sementara peradaban publik terkait dengan akses dan daya kritis publik lokal kondisinya masih jauh dari harapan. Badan badan publik masih sulit diakses dan masih banyak keluhan terkait pelayanan informasi,” ungkapnya.
Sementara potret media secara umum, kata dia, masih diwarnai catatan kekerasan terhadap wartawan yang melakukan peliputan dilapangan. Trend positif patut dicatat dengan kehadiran media online lokal Madura yang membuat trend positif penguatan arus bawah publik lokal dan demokrasi di Madura.
“Jumlahnya meningkat signifikan dan membuat isu-isu publik lokal bisa tercover,” ujar Surokim.
Namun, katanya, kualitas informasi dan pemberitaan masih perlu peningkatan sehingga mutu informasi dan berita dapat dipertanggungjawabkan dan memiliki sumbangan terhadap ruang publik.
“Dalam kesempatan ini ada beberapa lembaga publik yang mendapat apresiasi dalam mendorong demokrasi di Madura yakni lembaga kepolisian dan kejaksaan yang mampu menekan peredaran narkoba dan korupsi di Madura,” tandas Surokim. (red-02)