Politik
Cina Ingin Kuasai Sri Lanka, India Datang Menghadang
Published
4 years agoon
NUSANTARANEWS.CO, Kolombo – Perdana Menteri India Narendra Modi saat berkunjung ke Sri Lanka dalam rangka menegaskan India akan terus meningkatkan kerjasama kedua negara. Kunjungan kedua kalinya Modi ini dinilai sebagai langkah India untuk menghadang pengaruh Cina di Sri Lanka.
Di bawah pimpinan Mahinda Rajapakse, Sri Lanka dibawanya mendekat dengan Cina sehingga membuat gerah India yang juga ingin menancapkan pengaruhnya. Proyek-proyek Cina menjamur di bawah pemerintahan Rajapaksa. Di masa kepemimpiannya, Rajapaksa bahkan sangat mengandalkan Beijing untuk memperoleh dukungan ekonomi.
Sri Lanka adalah sebuah negara yang berada pada sisi strategis, yang dilintasi jalur sutra. Pengganti Rajapaksa, Maithripala Sirisena yang dilantik Januari 2015 berjanji akan meninjau proyek-proyek Cina itu dan akan meningkatkan hubungan dengan India. Kekalahan Rajapaksa di pemilihan Sri Lanka disebut-sebut akibat kedekatannya dengan Cina yang kurang disukai.
Dilansir The Detroit News, Modi mengumumkan penerbangan langsung antara Kolombo dan Varanasi. Hal ini dikatakan untuk mempererat hubungan Sri Lanka – India yang secara historis memiliki hubungan budaya. Bahkan, seorang biksu di Varanasi berharap Modi membuat wisata spiritual Buddha.
Modi bekerja keras untuk merebut kembali hubungan India-Sri Lanka. Pendekatan budaya oleh Cina untuk menguasai Sri Lanka dipandang tidak kredibel dan cenderung merusak karena membuat aturan-aturan ketat. Selain itu, Cina juga lebih cenderung menggunakan kesepakatan perdagangan dan perjanjian pembangunan infrastruktur untuk membangun pengaruhnya di Sri Lanka. Cina menakut-nakuti India dengan membangun pelabuhan laut di ujung selatan Sri Lanka, bagian dari rencana string of pearls Beijing untuk serangkaian pelabuhan yang membentang dari perairannya sampai ke Teluk Persia.
Sementara itu, Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe akan berkunjung ke Cina pada hari Sabtu dengan delegasi tingkat tinggi untuk berpartisipasi dalam Forum Belt and Road mengenai rencana Cina untuk membangun jaringan perdagangan global yang lebih luas.
Pewarta: Eriec Dieda
You may like
PBNU: Bom Sri Lanka, Terorisme Kejahatan Kemanusiaan
Komandan Seskoal Paparkan Kolaborasi Angkatan Laut dan Coast Guard untuk Blue Economy
50 Pasangan Asal China Nikah Massal di Sri Lanka Dengan Tradisi Buddhis
Sri Lanka Target 1 Miliar dari Proyek yang Didanai China di Colombo Port City
Akhirnya, Pelabuhan Strategis Sri Lanka Dikuasai China
Sri Lanka Dilanda Rawan Pangan, RI Kirim Bantuan Beras 5.000 Ton
Terbaru
Gunung Merapi Kembali Muntahkan Lava Pijar
NUSANTARANEWS.CO, Sleman – Gunung Merapi kembali muntahkan lava pijar. Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya menjelaskan bahwa selama pengamatan...
Blueberry Mampu Lindungi Otak Dari Demensia dan Alzheimer
NUSANTARANEWS.CO – Blueberry mampu lindungi otak dari demensia dan alzheimer. Mungkin tak banyak orang yang mengira bahwa ternyata blueberry memiliki...
Deodorant Bikin Pria Lebih Maskulin Bagi Wanita
NUSANTARANEWS.CO – Deodorant bikin pria lebih maskulin bagi wanita. Pria yang dianggap kurang maskulin akan nampak lebih jantan ketika menggunakan deodorant...
Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Kota Manado, 5 Orang Meninggal Dunia
NUSANTARANEWS.CO, Menado – Akibat banjir dan tanah longsor di Kota Manado, 5 orang meninggal dunia. Banjir dan tanah longsor terjadi...
28 Korban Meninggal Berhasil Ditemukan Tim Gabungan Pasca Longsor Sumedang
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – 28 korban meninggal berhasil ditemukan Tim Gabungan pasca longsor Sumedang. Tim SAR (Search and Rescue) Gabungan kembali...