Berita UtamaKesehatanLintas NusaTerbaru

Cegah KLB PD3I di Jatim, Legislator Zaenal Abidin: Imunisasi Massal Mendesak Digelar

Cegah KLB PD3I di Jatim, Legislator Zaenal Abidin: Imunisasi Massal Mendesak Digelar
Cegah KLB PD3I di Jatim, Legislator Zaenal Abidin: Imunisasi massal mendesak digelar.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Ancaman Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit yang dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) seperti polio, campak, difteri dan rubela khususnya menyerang anak menjadi perhatian serius semua kalangan salah satunya dikalangan DPRD Jawa Timur.

Anggota komisi E DPRD Jawa Timur Zaenal Abidin mengatakan perlu ada peningkatan kewaspadaan orang tua terhadap anak terutama lingkungan yang saat ini sedang mengalami cuaca ekstrem.

“Gubernur Khofifah telah menerbitkan Surat Edaran Gubernur tanggal 17 Februari 2023 perihal Kewaspadaan terhadap PD3I kepada Bupati/Walikota se-Jawa Timur. Selain itu Pemprov Jatim juga bekerjasama dengan Dinkes kabupaten/kota dalam menanggulangi penyakit difteri, antara lain melakukan penyelidikan epidemiologi kasus difteri, melaksanakan Outbreak Respon Immunization (ORI) di wilayah yang terdampak kasus difteri serta menyiapkan logistik berupa vaksin difteri dan anti difteri serum,” kata mantan birokrat ini, Kamis (16/3).

Politisi Demokrat ini mengatakan selain melakukan pencegahan, maka pemberian imunisasi massal perlu juga dilakukan di Jawa Timur terhadap anak yang rentan terserang penyakit.

Baca Juga:  Relawan Lintas Profesi Se-Tapal Kuda Deklarasi Dukung Khofifah di Pilgub Jatim

“Ayo segera bawa anak-anak kita ke Posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat agar melengkapi status imunisasinya dan selalu menerapkan PHBS. Mendesak sekali untuk dilakukan imunisasi massal,” ajak pria kelahiran Sumenep ini.

Zaenal lalu menjabarkan salah satu penyakit yang rawan menyerang

diantaranya difteri.”Penyakit difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphteriae dan menular melalui droplet.

Dengan kata lain, sambungnya, apabila seseorang tidak sengaja menghirup atau menelan percikan air ludah orang lain yang terpapar difteri saat batuk atau bersin serta menyentuh benda yang sudah terkontaminasi air liur penderita maka berpotensi tertular.

“Karena penularannya melalui droplet dan sentuhan benda yang terkontaminasi dengan air liur penderita, saya menghimbau agar masyarakat terus menerapkan PHBS, salah satunya dengan cara memakai masker jika di tempat terindikasi terjadinya kasus serta selalu rajin mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir,” ujar Zaenal.

Lebih lanjut, komplikasi yang sering terjadi pada kasus difteri adanya miokarditis, gangguan ginjal, bahkan kematian yang diakibatkan karena adanya toksin (racun) yang dikeluarkan bakteri penyebab Difteri. (setya)

Related Posts

1 of 64