NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ratusan sopir ojek online (ojol) bersama sejumlah orang dari ormas TEKAB dan ormas FBR mendatangi Terminal Pulogadung, Jakarta Timur.
Mereka datang mencari komplotan pencopet yang diduga mengeroyok tiga anggota ojol pada Rabu (6/6) malam lalu.
“Jadi kami mencari sisa pelaku (pengeroyokan) yang masih tersebar,” kata Ketua umum Team Khusus Anti Begal (TEKAB) H ARI S H dan ketua Umum Perkumpulan Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring Indonesia (PPTJDI), Igun Wicaksono S H di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu (10/6/2018).
Igun menduga ada sekitar 40 orang yang melakukan pengeroyokan kepada tiga anggota ojol pada Rabu lalu. Mereka diduga tergabung dalam sebuah jaringan mafia pencopet 38 orang lainnya,” ucap Igun.
Sementara Kapolsek Pulogadung Kompol Supandi, membantah mengenai informasi dugaan adanya copet di terminal Pulogadung. Ia menegaskan tidak ada copet di terminal Pulogadung.
“Kita bergerak berdasarkan fakta di lapangan. Tidak ada itu mafia copet,” kata Supandi.
Supandi menegaskan pihaknya telah mendengar keluhan dari para ojek online mengenai adanya pelaku pencopetan yang masih buron. Ia menegaskan pihaknya akan mencari pelaku yang masih berkeliaran.
“Informasi pelaku pencopetan dan pengeroyokan itu ada 4 sampai 6 orang. Jadi saya minta kepada rekan-rekan ojek online untuk menyerahkan kasus ini kepada kami. Kami akan menindak tegas dan melakukan penangkapan kepada para pelaku,” pungkasnya. (iyan)
Editor: M Yahya Suprabana