Berita UtamaLintas NusaPeristiwaTerbaru

Butuh Bantuan Mendesak, Dua Desa di Lumajang Terisolasi Dampak Banjir Lahar

Butuh Bantuan Mendesak, Dua Desa di Lumajang Terisolasi Dampak Banjir Lahar
Butuh bantuan mendesak, dua desa di Lumajang terisolasi dampak banjir lahar.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Sebanyak dua desa di kabupaten Lumajang saat ini sedang terisolasi. Pasalnya,  jembatan penghubung yang menjadi akses satu-satunya dari Dusun Sumber kajar menuju Dusun Sumberlangsep maupun sebaliknya putus beberapa bulan lalu karena adanya banjir lahar dingin di wilayah tersebut. Jalan lain seperti Jembatan Limpas yang biasa dilintasi, juga tidak bisa lagi dilewati lantaran material pasir Gunung Semeru sudah menutupi badan jembatan.

Menurut anggota DPRD Jawa Timur Satib mengatakan pihaknya berharap pemerintah segera mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk 137 KK yang saat ini terisolasi.” Gerak cepat BPBD untuk membantu mereka secepatnya,”jelas politisi Gerindra ini, Minggu (26/3)

Pria yang juga anggota komisi D DPRD Jawa TImur ini mengatakan dari laporan yang masuk ke pihaknya, Desa Sumberwuluh yang terdampak banjir lahar dingin Semeru sebanyak 15 kepala keluarga, sedangkan di Desa Jugosari sebanyak 138 KK. “Warga Dusun Sumberlangsep di Desa Jugosari terisolir namun tidak berkenan dilakukan evakuasi,” jelasnya.

Baca Juga:  Peduli Sesama, Mahasiswa Insuri Ponorogo Bagikan Beras Untuk Warga Desa Ronosentanan

Dijelaskan oleh Satib, saat kejadian,terjadi banjir lahar terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta banjir lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Diketahui, banjir lahar dengan amplitudo mencapai 39 milimeter menerjang aliran sungai di kaki Gunung Semeru, Jumat (24/3).Banjir lahar dingin ini sendiri terjadi di area tambang pasir Besuk Wedok, Curah Kobokan, Lumajang.Amplitudo getaran banjir yang terpantau seismograf pun mencapai 39 mm.

Banjir lahar dingin ini menjadi yang tertinggi selama satu bulan terakhir. Terekam getaran banjir dengan amplitudo maksimum 30 mm sekitaran daerah aliran sungai, visual gunung berkabut dan hujan di daerah puncak Semeru yang berpotensi getaran banjir lahar dengan over skala amplitudo maksimum 39 mm di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. (setya)

Related Posts

1 of 33