Kesehatan

Buah Naga, Kandungan dan Manfaatnya Bagi Kesehatan

NUSANTARANEWS.CO – Buah naga sejatinya bukan tanaman asli Indonesia. Tanaman ini juga bukan asli Taiwan dan Vietnam, meskipun kedunya dikenal sebagai Negara produsen buah naga terbesar di dunia. Buah naga justru berasal dari Negara Amerika Tengah dan Selatan, khususnya Meksiko, Guatemala, Costarica, Brazil, Uruguay, Colombia, dan Venezuela. Dari Negara-negara inilah, kemudian buah naga menyebar ke berbagai Negara tropis dan subtropics, baik di benua Amerika, Asia, Australia, maupun Timur Tengah.

Buah naga tidak hanya unik, namun juga mengandung banyak gizi, terutama vitamin dan mineral esensial. Beberapa jenis buah naga (daging merah) juga banyak antioksidan yang baik untuk mencegah penyakit kanker. Secara umum, dapatlah disimpulkan bahwa kandungan gizi buah naga di antaranya adalah air, protein, lemak, serat kasar, abu, kalsium, fosfor, besi, karoten, thiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin C.

Vitamin C paling tinggi justru terdapat pada buah naga putih, jenis Hylocereus undatus. Kandungan fosfor dan serat yang paling tinggi pada Hylocereus polyrhiruz, atau lebih dikenal sebagai buah naga merah. Sedangkan, kalsium paling tinggi terdapat pada buah naga kuning (Selenicereus megalanthus), jenis ini jarang ditanam di Indonesia.

Baca Juga:  Hari Kesehatan Mental Sedunia, Khofifah Ajak Masyarakat Peduli Terhadap Sesama

Dengan kandungan gizinya yang beragam, sudah pasti buah naga memiliki banyak manfaat. Kandungan serat yang tinggi dalam buah naga (sebanyak 1 gram serat per 100 gram buah naga) misalnya, berperan penting dalam memperlancar pencernaan, mencegah kanker usus, mengontrol kadar gula darah, serta menurunkan kadar kolesterol tubuh. Bahkan di Taiwan, buah naga disantap sebagai sumber serat dan pengganti nasi oleh para penderita diabetes.

Buah naga mengandung pektin, walau jumlahnya rendah dibandingkan apel. Pektin merupakan salah satu tipe serat yang berbentuk gel. Pektin dapat memperbaiki otot pencernaan, dan mendorong sisa makanan pada saluran pembuangan. Pektin juga dikenal sebagai antikolesterol, karena dapat mengikat asam empedu yang merupakan hasil akhir metabolisme kolesterol. Makin banyak asam empedu yang berikatan dengan pektin dan terbuang ke luar tubuh, makin banyak pula kolesterol yang dimetabolisme, sehingga pada akhirnya kolesterol menurun jumlahnya.

Buah naga juga merupakan sumber niasin. Niasin merupakan bagian dari vitamin B3. Khasiat niasin di antaranya adalah juga menurunkan kadar kolesterol. Niasin dapat menurunkan produksi V:DL (very low density lipoprotein) di hati, sehingga produksi kolesterol total, LDL (Low density lipoprotein), dan trigliserida menurun. Dengan mengonsumsi 3-6 g niasin sehari, kadar kolesterol total dapat diturunkan sebanyak 15-20%, kadar trigliserida turun 45-50%, dan kadar HDL (high density lipoprotein) meningkat hingga 20%.

Baca Juga:  HUT Ke 107 Tahun, RSUD dr Iskak Tulungagung Naik Tingkat Rumah Sakit Tipe A

Niasin juga berperan dalam merangsang pembentukan prostaglandin L2, hormone yang membantu mencegah pengumpulan (agregasi) trombosit. Dengan demikian, niasin dapat memperkecil proses aterosklerosis dan akhirnya memperkecil kemungkinan terjadinya serangan jantung. Pemberian niasin pada orang-orang yang baru saja mengalami operasi bypass koroner dapat menurunkan kadar LDL sampai 69% dan meningkatkan kadar HDL 33%.

Editor: Romandhon

Related Posts

No Content Available