NUSANTARANEWS.CO, Jember – Mendengar rencana pemutaran film G30S/PKI yang dilaksanakan 20-30 September 2017 oleh Kodim 0824 Jember bersama Koramil Jajaran antusias generasi muda maupun masyarakat cukup tinggi terhadap rencana pelaksanaan pemutaran film tersebut. Bahkan berbagai pihak minta ditempati sebagai lokasi pemutarannya, terutama sekolah-sekolah lanjutan atas dan pondok pesantren.
Pasalnya sejak era reformasi film tersebut praktis tidak pernah diputar, bahkan mata pelajaran sekolah sebagai salah satu media pembentukan karakter bangsa pun juga tidak diajarkan disekolah-sekolah. Sehingga praktis generasi muda saat ini tidak mengenal siapa pahlawan nasional dan bagaimana kekejaman idiologi komunis yang dibawa oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) baik pada 1948 maupun pada tahun 1965 yang berupaya melakukan kudeta terhadap pemerintah.
Nonton bareng (nobar) yang dilaksanakan sejak 20 September 2017 tersebut cukup mendapat sambutan positif masyarakat dan generasi muda, terbukti hingga pada pelaksanaan nobar hari Sabtu 23/09/2017 saat kami telusuri diantaranya di Koramil 0824/04 Sukowono nobar di Makoramil dihadiri oleh 100 orang, Koramil 0824/12 Kaliwates nobar di Kantor Kelurahan Mangli dihadiri 125 orang, Koramil 0824/13 Rambipuji nobar di SMA Walisongo dihadiri 350 siswa, Koramil 0824/20 Gumukmas nobar dihalaman depan dihadiri 172 orang.
Selanjutnya di Koramil 0824/22 Balung nobar di Balai Desa Balung Kidul dibhadiri 152 orang, Koramil 0824/25 Jenggawah nobar di Balai desa Sruni dihadiri 155 orang, Koramil 0824/21 Puger nobar di Balai desa Puger dihadiri 157 orang, Koramil 0824/27 Jombang nobar di Balai Desa Jombang dihadiri 150 orang, Koramil 0824/23 Wuluhan nobar di halaman masjid Al Mujahidin dihadiri oleh 107 orang.
Pujianto 51 Tahun salah satu tokoh masyarakat Wuluhan yang turut nonton film tersebut menyatakan bahwa pemutaran film ini memang sangat perlu sekali guna memberikan pemahaman dan gambaran kekejaman PKI kepada generasi muda, maklum generasi muda saat ini sangat minim sekali pemahamannya terhadap sejarah bangsa, maklum disekolah-sekolah kan sudah tidak ada pelajaran sejarah.
Saat ditanya apa harapannya setelah memahami film tersebut, Pujianto menegaskan bahwa dengan pemahaman tersebut maka akan tumbuh kepercayaan yang kuat akan keberadaan Pancasila sebagai satu-satunya idiologi Bangsa Indonesia yang harus kita pertahankan.
Dari data yang kami himpun tersebut Komandan Kodim 0824 Jember Letkol Inf Rudianto saat dikonfirmasi terkait pelaksanaan nobar tersebut menegaskan bahwa nobar film G30S/PKI tersebut adalah sebagai upaya pemahaman terhadap sejarah Bangsa Indonesia bahwa pada tahun 1948 dan 1965 ada upaya perongrongan terhadap idiologi Pancasila, namun dapat digagalkan.
Dengan pemutaran film tersebut bahkan kita ingin mengingatkan diri kita yaitu TNI sendiri dan masyarakat bahwa idiologi Negara yang paling cocok pada Negara yang penuh kemajemukan dan kebhinekaan Indonesia adalah Idiologi Pancasila, bahkan kalau ada warga yang minta nobar dilingkungannya silahkan koordinasi dengan Koramil setempat. Tegas Letkol Inf Rudianto. (Sis)
Editor: Romandhon