NusantaraNews.co, Bumiayu – Gedung eks Kawedanan Bumiayu menjadi saksi, terselenggaranya acara semarak bulan bahasa dan Sumpah Pemuda, Minggu (29/10) kemarin.
Acara yang digelar Bumiayu Creative City Forum (BCCF) ini mengundang animo masyarakat untuk mengikuti setiap rangkaian acara.
Mengawali launching dan bedah buku puisi berbahasa Bumiayuan “Sambetan”, acara dibuka dengan sambutan Pujieonjie selaku sekjend BCCF. Ia memperkenalkan BCCF kepada khayalak, bahwa BCCF merupakan komunitas independen yang mengajak masyarakat membangun daerah dengan karya nyata.
Acara dilanjutkan dengan parade baca puisi berbahasa Bumiayuan oleh para penyair secara bergantian. Diselingi dengan pentas tari oleh Sanggar Sanggalimalas di bawah asuhan Yoga Frazt yang juga ketua BCCF divisi tari dan teatrikal oleh Lintas Komunitas Tonjong di bawah koordinasi Jimmy yang juga anggota BCCF divisi teater.
Selanjutnya Orasi Kebudayaan oleh Atmo Tan Sidik, seorang budayawan yang pada 2014 lalu mendapatkan penghargaan sebagai maestro seni tradisi oleh Kemendikbud.
“Sambetan adalah tawaran kesejukan di tengah kegaduhan zaman, di tengah globalisasi yang semakin santer memberikan efek negatif di kehidupan nyata. Sambetan adalah penawar bagi kekeringan karya berbahasa lokal di Brebes dan Indonesia” kata Atmo yang juga ketua BNK Brebes itu.
Buku SAMBETAN dibedah oleh Dimas Indiana Senja dan Lukman Suyanto.
Acara ini ditutup dengan nonton bareng film pendek karya Hernandes Saranela, seorang sutradara dan produser dari Bumiayu yang karya-karyanya sudah menasional bahkan internasional. (***/red02)
Editor: Ach. Sulaiman