NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Keputusan pemerintah untuk menaikkan BBM berimbas pada nasib nelayan disejumlah tempat di Jawa Timur, salah satunya nelayan di Tuban.
Nelayan di kota wali tersebut sampai saat ini kesulitan mendapatkan BBM jenis solar. Dampaknya sudah beberapa hari para nelayan tak melaut.
Anggota DPRD Jawa Timur Nur Azis mengatakan sejak dulu ada pom khusus nelayan, namun faktanya tak kunjung dibangun.
“Padahal Tuban penyumbang ekonomi laut terbesar,harusnya pemerintah perhatikan itu,” jelasnya saat dikonfirmasi di Surabaya, Senin (5/9).
Politisi PKB ini mengatakan selain itu regulasi untuk mendapatkan BBM untuk nelayan juga sangat rumit, “Nelayan sangat kesulitan untuk mendapatkannya BBM karena untuk mendapatkan harus ada persyaratan yang membuat nelayan sulit membelinya,” ungkap mantan wakil ketua DPRD Tuban ini.
Dengan fakta tersebut, lanjut Nur Azis, dirinya melihat regulasi pemerintah tersebut tidak pro rakyat.”Harusnya nasib nelayan ini diperhatikan dengan membuat regulasi khusus untuk mensejahterakan rakyat,”jelasnya.
Sementara itu, Nur Yanto salah satu nelayan Tuban saat dikonfimasi mengakui kesulitan dirinya dan nelayan lainnya dalam memperoleh BBM solar.
“Saya harus menunggu sekitar satu jam untuk mendapatkan solar guna kebutuhan melaut,” jelasnya.
Pria asal Palang Tuban ini mengaku mengantre di SPBU Kradenan Tuban untuk bisa mendapatkan BBM Solar.
Tak hanya itu,k ata Nur Yanto, mengaku kalau untuk membeli BBM Solar juga dibatasi.
“Untuk nelayan pancing seperti saya membutuhkan 40 liter solar, namun hanya boleh membeli di SPBU sebanyak 20 liter. Itupun langka,” tandasnya. (setya)
