NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Tiap tanggal 14 Agustus, diperingati sebagai Hari Pramuka. Kata Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana; Jiwa Muda yang Gemar Berkarya.
Scouting for Boy, adalah istilah yang sangat akrab dengan nama Lord Baden Powell. Istilah itu dikembangkannya sebagai cara membina kaum muda Inggris yang sering terlibat kekerasan dan tindakan kejahatan. Salah satu cara menghentikannya, Baden Powell menerapkan scouting secara intensif dengan perkemahan di Brownsea. Ini kemudian ditulis dalam sebuah buku berjudul Scouting for Boy.
Scouting for Boy pada perkembangannya dijadikan petunjuk pelaksanaan pendidikan kepanduan di Indonesia. Melalui kepanduan, Presiden pertama RI Soekarno pada 1961 mengefektifkan organisasi kepanduan sebagai satu komponen bangsa yang potensial dalam pembangunan bangsa dan negara.
Gerakan kepanduan akhirnya melebur ke dalam gerakan pendidikan kepanduan yang kemudian disebut gerakan Pramuka. Tugasnya, melaksanakan pendidikan kepadanduan kepada anak-anak dan pemuda Indonesia.
Banggalah jd anggota Pramuka. Banggalah jd tunas muda generasi emas Indonesia. Selamat Hari Pramuka 14 Agustus 2017 pic.twitter.com/MEzXLpK5FN
— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) August 14, 2017
Sejak berdirinya pada 14 Agustus 1961 silam, gerakan Pramuka pasang-surut. Kondisi itu disadari betul oleh Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. Alhasil, SBY melakukan revitalisasi gerakan Pramuka dengan menerbitkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.
Dalam UU itu ditegaskan, gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup. Serta, pendidikan kepramukaan dilaksanakan berdasarkan pada nilai dan kecakapan dalam upaya membentuk kepribadian dan kecakapan hidup pramuka.
Artinya, di tengah derasnya arus globalisasi, kepramukaan memiliki posisi penting dan strategis dalam rangka membina dan membentuk kepribadian para pelajar dan pemuda. Sebab, prinsip dasarnya ialah kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab dan keterikatan moral. Hal itu termaktub di dalam Tri Satya Pramuka dan Dasa Dharma Pramuka.
Mari warisi keikhlasan & kerja keras Kakak2 Pramuka & para Pahlawan yg telah mendahului kita. Selamat #HariPramuka56
Selamat Hari Pramuka pic.twitter.com/zmC2cvA2i4
— Adhyaksa Dault (@AdhyDault) August 13, 2017